Kabar dari Balai Kota Bandung
Ini yang Terjadi Saat Wali Kota Bandung Ridwan Kamil Ditantang Tukang Bakso
Seorang pedagang asongan yang enggan disebutkan namanya mengatakan...
BANDUNG, TRIBUNJABAR.CO.ID -- Tersiar kabar di antara para pedagang di Alun-alun Bandung, Rabu (16/12/2015), ada seorang penjual bakso yang menantang Wali Kota Bandung Ridwan untuk berduel.
Seorang pedagang asongan yang enggan disebutkan namanya mengatakan, saat itu, Ridwan Kamil menemukan sejumlah pedagang yang masih berjualan di kawasan itu meski telah dilarang.
Melihat kondisi itu, amarah pria yang akrab disapa Emil itu memuncak dan ia menceramahi serta memberi peringatan keras kepada para pedagang nakal itu.
Baca Juga: Wow, Ridwan Kamil Dibilang Mirip Bung Karno
Baca Juga: Ridwan Kamil Jago Akting, Diarahin Gini-gini Langsung Ngerti
Baca Juga: Emil Turun dari Mobil Dinas Marahi Pemilik Truk Parkir di Trotoar
Tak hanya memberi peringatan, Emil juga "menghadiahi" hukuman push up.
"Ada rekan kami, tukang bakso, tidak terima atas peringatan dan hukuman dari Pak Emil. Terus si tukang bakso ngajak gelut (berkelahi) ke Ridwan Kamil," kata pedagang asongan asal Kabupaten Sumedang itu, Rabu (16/12/2015).
Selain menegur dan menghukum para pedagang nakal, Emil juga menghukum anggota Satpol PP yang bertugas di sekitar Alun-alun Bandung.
Untuk mengetahui kebenaran kisah ini, Kompas.com kemudian berusaha menemui Ridwan Kamil di Balai Kota Bandung.
Sang Wali Kota mengakui bahwa peristiwa itu memang pernah terjadi.
"Apa? (Saya) diajak berantem sama tukang bakso?" kata Emil balik bertanya.
Emil mengatakan, hal itu terjadi karena dia kesal melihat para pedagang kaki lima (PKL) berjualan di tempat yang sudah dilarang.
"Kejadiannya sudah seminggu lalu. Jadi, gini, para PKL sudah ditempatkan di basement (untuk lahan mereka jualan), tetapi ternyata ada sekian persen pedagang nakal yang keluar ke mulut atau exit basement," ujar Emil.
Emil mengaku kesal melihat ketidakdisiplinan para pedagang itu. Kondisi itulah yang memicu amarahnya karena para pedagang tetap saja membandel meski sudah diperingatkan beberapa kali.