Anggota DPRD Jabar Bangga Mahasiswa Pakai Jas Alamamater untuk Demo

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S

BANDUNG, TRIBUN - Anggota DPRD Provinsi Jabar, Sadar Muslihat, mengaku bangga dengan aksi unjuk rasa mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiya (IMM) Jabar, Senin (9/11) sore.

Menurutnya, aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Provinsi Jabar itu menunjukkan kondisi dan situasi di Indonesia sekarang belum nyaman.

"Saya bangga karena mahasiswa ini menggunakan jaz almamater untuk berdemo. Bukan untuk nonton acara talk show," ujar Sadar usai melakukan pertemuan dengan perwakilan mahasiswa pedemo.

Sadar menyebut, sejumlah tuntutan dan aspirasi pedemo telah ditampungnya dan akan segera disampaikan pimpinan DPRD Provinsi Jabar. Pihaknya akan menindaklanjuti hal tersebut sesuai kapasitas dan kewenangannya.

"Sudah kami catat beberapa hal yang tidak beres. Tai kami minta mahasiswa tetap bergerak dan jangan sampai ada kesan negara ini sudah nyaman. Jangan pernah berhenti," ujar Sadar.

Hal senada juga dikatakan anggota DPRD Provinsi Jabar lainnya, yakni
Hasbulah Rahmat. Terkait dengan tuntutan yang sifatnya nasional, pihaknya akan mengupayakan menyampaikan ke DPR RI.

"Akan akami sampaikan secara kelembagaan. Sedangkan persoalan di Jabar akan ditindaklanjuti," kata Hasbulah.

Hasbulah pun mempersilahkan teman-teman mahasiswa kembali datang untuk menyampaikan aspirasinya. Ia pun siap berdiskusi kembali jika pertemuan tadi sore dirasa belum memuaskan perjuangan para mahasiswa.

"Silahkan datang dan publik harus tahu ada yang sedang diperjuangkan," ujar Hasbulah.

Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Jabar berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Provinsi Jabar, Jalan Dipenogoro, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, Senin (9/11).

Mereka membawa sejumlah spanduk dan kertas karton berisikan kritik terhadap pemerintah Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Satu di antaranya mahasiswa meminta adanya pengembalian kiblat bangsa ke arah falsafah bangsa, yaitu Pancasila. Mereka juga meminta mandat Jokowi sebagai presiden dan surat edaran tentang hate speech dicabut.

Informasi yang dihimpun Tribun, ratusan mahasiswa itu berasal dari perguruan tinggi di Kabupaten Garut, Kabupaten Tasik, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Bogor, Kota bandung, dan Kabupaten Bandung. Selain IMM, sejumlah mahasiswa dari Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Jabar juga turut melakukan aksi unjuk rasa. (cis)