Hanyut Terseret Arus Banjir
Dua Bocah Terseret Arus Banjir Lalu Jatuh ke Parit Besar, Tewas
BANJIR sedang melanda sejumlah wilayah....
MEULABOH, TRIBUNJABAR.CO.ID -- Banjir yang sedang melanda sejumlah wilayah Aceh sejak dua hari terakhir menimbulkan kerusakan dan kerugian harta benda.
Lebih dari itu, banjir pun merenggut korban nyawa, sebagaimana terjadi di Aceh Barat, Senin (14/9/2015).
Dari Meulaboh dilaporkan, dua bocah Gampong Ranup Dong, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, Yusri Afriana (9) dan Rabiani (8) ditemukan tewas setelah terseret arus saluran saat bermain-main di lapangan sepak bola di desa mereka.
Korban yang merupakan sepupuan dan masih duduk di kelas IV dan II SD ini tinggal bersama kakek mereka karena kedua orang tua mereka bekerja di Malaysia.
Informasi tentang adanya dua anak tenggelam akibat banjir baru diketahui sekira pukul 20.00 WIB, tadi malam.
Informasi itu juga terlambat sampai ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat di Meulaboh yang berjarak sekitar 10 kilometer dari lokasi kejadian.
Kepala Dusun di Gampong Ranup Dong, Rusli didampingi Imum Mukim Ranto Panyang, Syahidin mengatakan, musibah itu terjadi ketika desa mereka sedang dilanda banjir.
Kedua anak tersebut bermain di air genangan dan terjatuh ke parit besar dengan kedalaman sekitar dua meter dan langsung menghilang.
Yusri anak pertama dari pasangan Darimin-Dewi sedangkan Rabiani anak kedua dari pasangan M Din dan Ati. Jenazah keduanya dikebumikan tadi malam.
Banjir yang melanda Aceh Barat akibat hujan lebat sepanjang Minggu malam hingga Senin dini hari juga merusak dan memutuskan setidaknya lima jembatan, ribuan rumah terendam, serta aktivitas masyarakat dan pendidikan terganggu.
Data dari BPBD Aceh Barat, jembatan yang putus diterjang banjir yaitu jembatan Seumantok sepanjang 15 meter di Pante Ceureumen.
Selain itu, jembatan Ulee Raket di Kaway XVI sepanjang 100 meter rusak parah dan jembatan Sawang Teube di Kaway XVI rusak.
BPBD pun menyebutkan, jembatan darurat Lorong Blang Pidie di Pante Ceureumen sepanjang 10 meter putus, serta jembatan gantung Babah Krueng Teklep di Pante Ceureumen rusak.
Wilayah-wilayah yang terendam banjir di Aceh Barat meliputi Woyla, Woyla Timur dan Kaway XVI, Woyla Barat, Pante Ceureumen, dan sejumlah desa di Johan Pahlawan.
Banjir luapan yang terjadi di Kabupaten Abdya, Minggu (14/9/2015) malam, mengakibatkan jembatan putus total, jalan raya rusak parah serta bangunan irigasi serta talang saluran patah dan hancur.
Jembatan Ujong Tanoh yang menghubungkan dengan Desa Rambong, Kecamatan Setia, putus total.
“Beko dikerahkan ke lokasi jembatan Ujong Tanoh yang putus membersihkan timbunan sisa batang kayu yang tersangkut di tiang jembatan dan membuat jembatan darurat,” kata Kabid Darurat dan Logistik BPBK Abdya, H Din Armaya.
Banjir Abdya juga meluluhlantakkan bangunan kanan dan kiri saluran Irigasi Blang Kaye Aceh di Desa Lhang, Kecamatan Setia.
“Tidak kurang 500 hektare sawah di Desa Lhang, Cinta Makmur, dan Lhang terputus suplai air,” kata Kabid Pengairan pada Dinas PU Abdya, Mulyadi ST.
Masih di Abdya, badan Jalan Nasional Blangpidie-Nagan Raya di Desa Ie Mirah rusak parah dan nyaris putus.
“Badan jalan raya beraspal ambruk di lokasi Ie Mirah dengan lebar antara 1 sampai 1,5 meter sepanjang lebih kurang 200 meter,” kata Wakil Ketua DPRK Abdya, Jismi.
Luapan aliran Krueng Ie Mirah yang kondisinya sudah dangkal juga merendam kawasan pemukiman perumahan Komuditas Adat Tertinggal (KAT) di Dusun Kubang Gajah, Desa Ie Mirah yang dihuni sekitar 66 KK (233 jiwa).
Lokasi pemakaman umum di Desa Alue Seulaseh, Kecamatan Jeumpa, Abdya juga ambruk akibat diterjang banjir luapan Alue Sungai Pinang. Sedangkan di Desa Cot Mane, ada satu rumah yang nyaris ditimbun longsor. Hingga Senin kemarin banjir di Abdya masih merendam sejumlah desa di Kecamatan Jeumpa, antara lain Ujong Padang, Kuta Makmur, dan Iku Lhueg.
Di Aceh Utara, proses belajar mengajar di tiga sekolah dalam kecamatan Samudera hingga Senin (14/9) masih terhenti akibat ruangan dan halaman sekolah masih berlumpur akibat banjir yang terjadi Sabtu (12/9). Ketiga sekolah itu masing-masing SDN 1 Samudera, MIN Samudera, dan MTsN Samudera yang berlokasi di Desa Mancang.
Tiga desa di Kecamatan Setia Bakti, Aceh Jaya, Senin (14/9) terendam banjir dengan ketinggian rata-rata mencapai 50 cm yaitu di Desa Sapek, Pante Kuyun, dan Gunong Meunasah.
“Banjir yang merendam tiga desa tersebut kini dalam pengawasan kita dari pihak Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi termasuk daerah lainnya yang berpotensi banjir,” kata Kepala BPBK Aceh Jaya, Amren Sayuna.
Kawasan lainnya di Aceh Jaya yang juga terendam, meski sebatas membasahi lantai rumah yaitu Desa Alue Pande, Batee Meutudong, Gunong Buloh, Babah Ceupan, dan Gampong Harapan.
Di Kabupaten Nagan Raya, puluhan desa di Kecamatan Darul Makmur dan Tripa Makmur terendam sejak Minggu (13/9) malam. Di Kecamatan Darul Makmur, desa yang terendam antara lain Alue Bateung Brok, Blang Luah, Sumber Bakti, Alue Kuyun, Kuala Seumayam, Sumber Makmur, dengan jumlah warga yang terimbas 21.63 jiwa atau 663 KK.
Sedangkan di Kecamatan Tripa Makmur, banjir menggenangi antara lain Gampong Panton Pange, Ujong Krueng, Mon Dua, Neubok Yee PK, Pasi Keubeudom, Kabu, Drien Tujoh, Lueng Keubeu Jagat, Babah Lueng, dan Kuala Tripa, dengan jumlah warga yang tinggal di kawasan ini sebanyak 2.031 KK atau sekitar 6.355 jiwa.
Dampak banjir Nagan Raya juga menyebabkan ruas jalan provinsi di lintasan Kuala Tuha-Lamie, lumpuh karena genangan setinggi satu meter.
Sekretaris BPBD Nagan Raya, M Yusuf Gadeng menambahkan, sejak Senin sore kemarin korban banjir mulai mengungsi namun jumlah pastinya masih dalam pendataan.
Informasi lain yang diterima Serambi dari tim Pemkab Nagan Raya yang turun ke lokasi bencana menyebutkan, sebanyak 246 jiwa (82 KK) di Gampong Krueng Seumayam, hingga Senin sore kemarin masih terkurung banjir.
Kadinsosnakertrans Nagan Raya, Mustafa SSos sebagaimana dikutip tim Humas Pemkab Nagan Raya melaporkan, pihaknya telah menurunkan tim Tagana, TKSK, dan relawan dari BPBD.
Mereka diturunkan ke kawasan-kawasan yang dikepung banjir, termasuk untuk menyalurkan bantuan kepada korban yang masih terkurung. Tim TNI/Polri juga siaga di lokasi banjir.
Bupati Nagan Raya, HT Zulkarnaini didampingi Kadinsosnakertrans Mustafa, Senin kemarin menyalurkan bantuan untuk korban banjir yang diterima Camat Darul Makmur, Said Saiful Azmi di halaman kantor camat setempat.
Bupati berharap agar tenaga sosial dan relawan kemanusiaan dapat melaksanakan tugas dengan baik sehingga bisa menghindari atau meminimalisir jumlah korban, dilansir serambi, termasuk korban luapan Krueng Seumayam dan Krueng Tripa.
Bantuan darurat yang disalurkan Bupati Nagan Raya meliputi beras 11 ton, mi instan 75 dus, kain sarung 1.000 lembar, baju daster 1.000 lembar, ikan kaleng 40 kotak, minyak makan 95 liter, gula pasir 158 kg, dan kecap manis 240 botol.(riz/nun/jaf/c45/edi/rel)
//
#DhaniVsFarhatFARHAT ABBAS DIBURU POLISI, TERNYATA SEDANG SAKIT DI SINGAPURA DAN BELUM MAU PULANG KE INDONESIA.---->...
Posted by Tribun Jabar Online on Monday, September 14, 2015
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/bocah-tenggelam-di-sungai-illustrasi_20150804_153832.jpg)