Bencana Kekeringan

Aher: Perbanyak Salat dan Zikir, Akhiri Kemarau

SEBANYAK 110.000 hektare lahan pertanian lainnya mengalami kekeringan.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Dicky Fadiar Djuhud
DOKUMENTASI TRIBUN JABAR
Lahan sawah yang mengalami kekeringan di Desa Mekarsari, Kecamatan Selaawi. (FOTO: TRIBUN JABAR/SYARIF ABDUSSALAM) 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, M Syarif Abdussalam

KUTAWARINGIN, TRIBUNJABAR.CO.ID - Sebanyak 7.000 hektare lahan pertanian di Jawa Barat mengalami gagal panen atau puso selama kemarau tahun ini.

Sebanyak 110.000 hektare lahan pertanian lainnya mengalami kekeringan.

Hal tersebut diungkapkan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan saat meresmikan groundbreaking pembangunan Tol Soroja di kawasan Si Jalak Harupat, Kamis (10/9/2015).

Menurut Heryawan, diharapkan angka lahan pertanian yang puso ini tidak bertambah.

"Paling parah kekeringan ini dialami di Indramayu, Subang, dan Sukabumi. 110 ribu hektare lahan ini masih bisa dipanen walaupun mengalami kekeringan, tinggal diusahakan," kata Gubernur.

Sawah produktif yang mengalami kekeringan, katanya, hanya mengalami penyusutan angka hasil panen. Contohnya, jika biasanya panen gabah seberat delapan ton per hektare, saat kemarau menjadi enam ton per hektare.

Untuk mengatisipasi dampak kemarau, katanya, dilakukan pemompaan air ke sawah atau pengaturan saluran irigasi secara maksimal. Selain itu, warga diimbau untuk berdoa meminta hujan segera turun.

"Antisipasi itu dari Allah, kalau hujan turun, kebakaran dan kekeringan dapat diatasi. Makanya, perbanyak salat dan zikir," katanya. (*) 

//

#PutriIndonesia #PSKDUH... JADI PSK PUTRI INDONESIA INI MALU HINGGA DEPRESI---->http://bit.ly/1McVQPria terpaksa menjual diri demi membiayai hidupnya, dan mencari uang untuk...

Posted by Tribun Jabar Online on Wednesday, September 9, 2015
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved