Jemaah Haji Diimbau Waspadai Heat Stroke Saat di Tanah Suci

MADINAH, TRIBUN - Suhu udara di wilayah Arab Saudi khususnya di wilayah Mekah, Madinah, dan Arafah saat ini hingga puncak haji diperkirakan masih panas dengan suhu 40 derajat sampai 47 derajat celcius. Untuk mencegah terjadinya dehidrasi jemaah diwajibkan banyak minum air putih dan makan buah.

Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Jedah PPIH Arab Saudi Purwakaning Purnomo Agung mengingatkan kepada para jemaah dalam rangka menghindari heat stroke selain menjaga kesehatan serta banyak minum dan memakan buah juga disarankan menghindari aktivitas di siang hari.

"Baik saat berada di Mekah maupun di Madinah jamaah sebaiknya menghindari beraktivitas di siang hari," kata Agung di Kantor Misi Haji Indonesia, Madinah, Rabu (19/8).

Dijelaskannya, heat stroke sangat berbahaya bagi jemaah. Akibat dehidrasi karena udara panas, akan menggangu fungsi organ tubuh yang berujung kematian.

Dijelaskan dia, seseorang yang terkena heat stroke diawali dengan meningkatnya suhu badan bahkan bisa mencapai lebih dari 40 derajat celcius, badan menjadi lemas, bahkan bisa berakibat hilangnya kesadaran diri atau pingsan.

"Untuk melihat gejalanya bisa juga dilihat dari air seni. Bila normal biasanya warna air seni bening. Tetapi bila warnanya pekat berarti kekurangan cairan," ujarnya.

Selain mengingatkan jemaah, tim kesehatan dari PPIH Arab Saudi pun sudah memperaiapkan beberapa antisipasi diantaranya sosialisasi, memastikan ketersediaan air di tenda, berkoordinasi dengan petugas kloter mensosialisasikan gaya hidup sehat kepada jemaah, serta menyediakan cairan rehidrasi.

"Selain itu debu pun menjadi permasalahan tersendiri, jemaah wajib menggunakan masker, menyediakan kain yang dibasahi dengan air, serta kaca mata untuk menghindari sinar matahari," ucapnya. (Adi Suhendi)