Ragam

Wow . . . Ada Ikan Monster di Kolam Pancing dan Langsung Catat 3 Rekor

Di antaranya jenis Jengis Khan, Red Tail, Arapaima, Aligator, Spatula, serta Gurame Albino.

Penulis: cr3 | Editor: Dedy Herdiana
Ardhi Wahid
Salah satu ikan monster, Arapaima dari habitat asalnya di Brazil, yang ada di Kolam Pemancingan Ikan Monster Panorama Lembah Gunung Kujang, Kabupaten Subang, Minggu (14/6/2015) 

Laporan Ardhi Wahid

SUBANG, TRIBUNJABAR.CO.ID - Cuma ada di Kolam Pemancingan Ikan Monster Panorama Lembah Gunung Kujang, Kabupaten Subang yang didalam kolamnya terdapat beragam ikan raksasa alias monster. Karena itu pulalah, kolam pemancingan tersebut dicatat tiga lembaga rekor bersamaan dengan acara peresmian pembukaannya, Minggu (14/6/2015).

Di kolam pemancingan  itu terdapat 18 jenis ikan raksasa yang berasal dari berbagai habitat baik dalam negeri maupun luar negeri. Di antaranya jenis Jengis Khan, Red Tail, Arapaima, Aligator, Spatula, serta Gurame Albino.

Salah satu ikan monster yang berhasil dijaring lalu diukur berat, panjang dan lingkar badannya untuk pencatatan rekor adalah ikan dari habitat asalnya di Brazil, yakni jenis Arapaima. Ikan itu ternyata memiliki berat 80,95 Kg, dengan panjang 180 cm dan lingkar badannya 99 cm.


Ikan monster, Arapaima saat dilakukan pengukuran beratnya di Kolam Pemancingan Ikan Monster Panorama Lembah Gunung Kujang, Kabupaten Subang, Minggu (14/6/2015)

Atas hasil pengukuran itu Museum Rekor Indonesia (Muri) mencatat lokasi wisata pancing itu sebagai kolam pemancingan dengan koleksi ikan terbesar. Lalu  Rekor Holders Republic (RHR) Registry of Official World Records mencatat sebagai The Largest Fish Wich Can Be Fished in General Fishing Food and Record atau ikan terbesar yang ada di pemancingan ikan. Sementara Original Record Indonesia (ORI) mencatatkan lokasi wisata pancing sebagai prestasi kreator kolam pemancingan dengan beberapa jenis ikan besar predator air tawar.


Dari kiri ke kanan, Kapolres Subang AKBP Agus Nurpatria, Ketua DPRD Benny Rudiono, Wakil Bupati Imas Aryumningsih dan pemilik Lembah Gunung Kujang Sutikno, tampak menunjukkan empat piagam penghargaan yang tiga di antaranya merupakan pencatatan rekor dari tiga lembaga.

Pencatatan tiga rekor itu disaksikan langsung oleh Wakil Bupati Subang, Imas Aryumningsih, Ketua DPRD Subang, Benny Rudiono, Kapolres Subang, AKBP Agus Nurpatria, dan pemilik Lembah Gunung Kujang, Sutikno serta para undangan. Bahkan secara bersama-sama mereka melakukan gunting pita sebagai simbol peresmian pembukaan lokasi wisata pancing yang didukung Coklat Kita.

Suasana peresmian yang sekaligus pentatan tiga rekor itu terasa semakin meriah dengan hadirnya beragam acara kesenian seperti Ega Robot Percussion, Body Painting. Suasana semakin terasa hidup dengan panduan dari MC kondang Ronny Urban.

 
Dari kiri ke kanan, Kapolres Subang AKBP Agus Nurpatria, pemilik Lembah Gunung Kujang Sutikno, Wakil Bupati Imas Aryumningsih dan Ketua DPRD Benny Rudiono, sedang menggunting pita tanda peresmian pembukan kolam pemancingan itu, Minggu (14/6/2015).

Wakil Direktur MURI, Osmar Semesta Susilo mengatakan dalam penilaian MURI kali ini pihaknya melakukan penilain dengan beberapa kategori diantara superlative dalam hal ini terbesar dan terberat serta terunik.

"Hari ini kami memberikan rekor MURI kepada ikan predator jenis Arapaima di pemancingan kolam monster Lembah Gunung Kujang karena memiliki bobot 80,95 kg, dengan panjang 180 cm dan lebar 99 cm. Selama ini belum ada rekor dunia ikan terbesar yang ada di kolam pemancingan. Untuk itulah kita memberikan rekor ini kepada Lembang Gunung Kujang," kata Osmar kepada wartawan usai memberikan sertifikat MURI.

Pemilik wisata pancing Panorama Lembah Gunung Kujang, Sutikno menjelaskan Kolam Pemancingan Ikan Monster di Panorama Lembah Gunung Kujang itu merupakan konsep baru untuk mereka yang hobi memancing. Meski ada ikan dengan ukuran monster yang merupakan ikan predator air tawar, tapi lokasi wisata pancing ini diperuntukan bagi semua umur. Karena kami membuat konsep untuk wisata keluarga.

"Jadi anak-anak pun bisa memancing disin, dengan catatan harus didampingi oleh orangtua," jelas Sutikno.

Menurutnya semua itu merupakan ikan koleksi pribadi dari para kolektor ikan. Tidak mudah untuk mendapatkan ikan-ikan ini, karena para kolektor itu memeliharanya sejak ikan itu masih kecil. Namun berkat dari hasil bujukan dan tujuan dari menyimpan ikan-ikan itu di lokasi tersebu, para kolektor membolehkannya memelihara di kolam tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Tags
Ikan
Subang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved