Ilmu dan Teknologi

Wow! Obat Tetes Ajaib Ini Bikin Manusia Bisa Melihat dalam Gelap

SfM telah telah mengujicobakan tetes mata ajaib itu pada manusia.

Editor: Dicky Fadiar Djuhud
Gabriel Licina
Peneliti dari Sceince for Masses, Gabriel Licina, mencoba sendiri tetes mata ajaib berbahan Chlorin e6 yang dikembangkannya. 

TRIBUNJABAR.CO.ID -- Ingin bisa melihat dalam gelap? Grup ilmuwan dan hacker biologi dari Calofornia, Science for Masses (SfM), menawarkan solusinya.

Mereka menggunakan Chlorin e6 (Ce6), senyawa yang ditemukan pada ikan laut dalam dan telah digunakan mengobati kebutaan dan kanker, sebagai bahan dasar tetes mata ajaib.

Ce6 dicampur dengan senyawa saline, insulin, dan dimetilsulfooksida (DMSO). Targetnya adalah jaringan mata yang bertanggungjawab menangkap rangsangan, retina.

SfM telah telah mengujicobakan tetes mata ajaib itu pada manusia. Kelinci percobaannya tak lain adalah orang SfM sendiri, Gabriel Licina. Orang yang mengujicoba adalah staf medis SfM, Jeffrey Tibbetts.

Saat mengujicoba, dilansir Kompas.com, Tibbetts menginjeksikan 50 mikroliter tetes mata ajaib itu dengan mikrpipet ke mata Lic.

"Itu sangat cepat, saya mengalami blur hitam kehijauan, lalu senyawa itu larut ke mata saya," ungkap Lic seperti dikutip situs IFLScience.com, Jumat (28/3/2015). Kemudian, Lic menggunakan lensa pelindung untuk memblokir sejumlah cahaya.

Dua jam setelah injeksi itu, Lic dibawa ke tempat gelap untuk menguji kemampuannya melihat.

Dalam satu tes, Lic berhasil melihat obyek berbentuk tangan pada jarak 10 meter. Dalam tes lain, Lic bisa mendeteksi posisi seseorang yang berada 50 meter di depannya, di tengah pepohonan yang rimbun.

Pagi hari setelah tes, penglihatan Lic kembali normal. Tak ada efek sedikit pun. Laporan percobaan itu bisa dilihat di tautan ini.

Meski percobaan ini berhasil, SfM memperingatkan kepada semua pihak agar tidak melakukan percobaan yang sama di rumah atau secara mandiri.

Tindakan injeksi ke mata harus dilakukan oleh seorang ahli. Injeksi secara sembarangan akan merusak permukaan mata dan bisa berujung pada kebutaan. Senyawa yang dikembangkan SfM sendiri belum dinyatakan aman oleh pihak pengendali obat dan makanan. (*)

PELATIH PERSIB BANDUNG, KANG DJADJANG GALAU DEUI WAE (lagi).. http://bit.ly/1F63Ds1"Ini menyulitkan bagi seorang pelatih,"

Posted by Tribun Jabar Online on Sunday, March 29, 2015
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved