Dampak Kenaikan BBM Bersubsidi

Sekarang Nelayan di Pantai Jayanti Cuma Bisa Menangkap 30 Kilogram Ikan

PARA nelayan bisa mengantongi keuntungan sekitar Rp 100 ribu dengan menjual semua ikan layur itu.

Penulis: cis | Editor: Dicky Fadiar Djuhud
zoom-inlihat foto Sekarang Nelayan di Pantai Jayanti Cuma Bisa Menangkap 30 Kilogram Ikan
DOKUMENTASI TRIBUN JABAR
Illustrasi nelayan di Pantai Jayanti. Tampak pada gambar adalah nelayan Garut Selatan melarung sesaji ke tengah laut sebagai bentuk rasa syukur atas hasil tangkapan ikan yang melimpah. (FOTO: TRIBUN JABAR / M SYARIF ABDUSSALAM)

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku M Guci Syaifudin

CIANJUR, TRIBUN - Sekretaris Forum Musyawah Nelayan Jayanti, Nurjaman, mengatakan tangkapan nelayan di Pantai Jayanti paling sedikit bisa mencapai 30 kilogram ikan layur dalam sehari. Menurutnya, para nelayan bisa mengantongi keuntungan sekitar Rp 100 ribu dengan menjual semua ikan layur itu.

"Tapi jumlah tangkapan itu diperolehnya bukan empat kilometer dari bibir pantai. Melainkan di ujung genteng atau sekitar 37 kilometer lagi dari bibir pantai," ujar Nurjaman kepada Tribun melalui sambungan telepon, Minggu (23/11/2014).

Nelayan yang ada di Pantai Jayanti, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Ianjur, tak berani melaut jauh sejak harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium naik menjadi Rp 8500 per liter.

Mereka terpaksa mencari ikan dengan radius empat kilometer dari bibir Pantai Jayanti untuk mengurangi biaya pengeluaran akibat membekaknya biaya bahan bakar perahu. Hal itu disebabkan harga bahan bakar untuk perahu, yakni premium dicampur oli samping mencapai Rp 10.500 per di pengecer.(cis)

PascaBBM Naik jumlah nelayan yang melaut bisa dibaca selengkapnya pada edisi cetak Tribun Jabar, Senin (24/11/2014). Ikuti berita-berita menarik lainnya melalui akun twitter: tribunjabar dan fan page facebook: tribunjabar.


Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved