Dampak Kenaikan BBM Bersubsidi
Kobanter Baru Di Bandung Pun Tidak Akan Mogok
ANGKUTAN umum di Kota Bandung besok akan tetap melayani masyarakat sebagaimana mestinya.
Penulis: dra | Editor: Dicky Fadiar Djuhud
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Dony Indra Ramadan
BANDUNG, TRIBUN -- Apa alasan Kobanter Baru di Kota Bandung tidak akan mogok masal berkaitan dengan kenaikan bahan bakar minyak (BBM)?
"Dikhawatirkan nantinya sudah penumpang tidak ada dan nanti tidak terlayani gara gara mogok, nanti jadi antipati, itu juga jadi pertimbangan kami," kata Ketua Kobanter Baru Dadang Hamdani usai perundingan dengan berbagai pihak mulai dari Organda, Koperasi angkutan, dan Dishub Kota Bandung, Selasa (18/11/2014).
Ada 31 trayek dibawah naungan Kobanter Baru tidak akan ikut mogok massal. Angkutan dari Kobanter akan tetap beroperasi pada Rabu (19/11/2014) dan seterusnya.
Menurutnya, dengan adanya kenaikan ini tidak perlu melakukan aksi. Sebab, hal itu tidak akan mengubah keputusan Presiden Joko Widodo yang telah menaikan harga BBM. Pascakenaikan tersebut Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Dinas Perhubungan (Dishub) menyepakati adanya kenaikan tarif angkutan kota (Angkot) sebesar 30 persen.
"Berdasarkan pantauan di lapangan, kalau memang pengguna jasa angkutan dengan pengemudi sudah terjalin komunikasi yang bagus dan saling memahami, ya buat apa lagi kita demo," ujar Dadang. (cr1)
Apa saja isi kesepatakan antara Pemkot Bandung dan para pengusaha angkutan umum berkaitan dengan kenaikan BBM, bisa dibaca di edisi cetak Tribun Jabar, Rabu (19/11/2014). Ikuti berita-berita menarik lainnya melalui akun twitter: tribunjabar dan fan page facebook: tribunjabar.