Leisure

Ada Laksa Singapore Nikmat di Eduplex Cafe Jalan Cisangkuy

HIDANGAN fussion bisa menggabungkan dua atau tiga kultur masakan yang berbeda.

Penulis: Isa Rian Fadilah | Editor: Dicky Fadiar Djuhud
Ada Laksa Singapore Nikmat di Eduplex Cafe Jalan Cisangkuy - Laksa_Singapore.jpg
TRIBUN JABAR / LAISA KHOERUN NISSA
Laksa Singapore ala Eduplex Cafe.
Ada Laksa Singapore Nikmat di Eduplex Cafe Jalan Cisangkuy - Laksa_Singapore_satu.jpg
TRIBUN JABAR / LAISA KHOERUN NISSA
Laksa Singapore ala Eduplex Cafe.

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Laisa Khoerun Nissa

DUNIA kuliner mengenal istilah fussion atau penggabungan dua kiblat cita rasa berbeda dalam satu masakan. Hidangan fussion ini lama kelamaan menjadi fenomena tersendiri dan berhasil menjadi favorit bagi para pemburu kuliner di Indonesia.

Hidangan fussion bisa menggabungkan dua atau tiga kultur masakan yang berbeda. Dengan begitu, kekayaan rasa akan tercipta manakala hidangan tersebut disajikan.

Salah satu tempat yang memiliki menu fussion beragam adalah Eduplex Cafe di kawasan Jalan Cisangkuy. Chef Yudi Han dari Eduplex Cafe mengatakan ciri khas hidangan yang ditawarkan tempat tersebut merupakan penggabungan dari cita rasa tradisional serta oriental.

Salah satunya terlihat dari menu laksa singapore yang menjadi andalan. Menu ini menggabungkan unsur tradisional dengan unsur oriental dari segi bumbu yang digunakan.

"Untuk hidangan ini kita menggabungkan bahan tradisional ala laksa Indonesia dengan bumbu ala India yaitu balacan," ujarnya, Kamis (13/11/2014).

Dalam pembuatannya, Chef Yudi memadukan unsur-unsur yang sering digunakan dalam laksa khas nusantara seperti bihun, tahu, taoge, bakso ikan serta ayam suir. Sementara bumbunya ia sengaja memadukan rempah lokal dengan rempah ala India yaitu balacan.

"Balacan ini merupakan sejenis terasi. Bedanya dengan terasi Indonesia, rasa udang dalam balacan itu kuat banget," katanya.

Ia pun tak lupa memasukan seafood dalam menu ini. Untuk memperkaya kuah, campuran kaldu ayam, kaldu ikan, balacan serta santan menjadi pilihan agar menghasilkan cita rasa yang mumpuni.
Laksa singapore dihidangkan dalam tempat khusus yang membuatnya selalu hangat. Menu ini ditawarkan seharga Rp 27.000.

Menu fussion oriental lainnya bisa ditemukan dalam sajian bernama nasi udang telur asin. Chef Yudi mengatakan menu ini merupakan menu asal Tiongkok yang kemudian dimodifikasi dengan cita rasa tradisional.

Ia menjelaskan udang dipanir dengan tepung terigu kemudian digoreng garing. Sebelumnya udang dipijat dan ditarik terlebih dahulu sehingga berbentuk lurus.

"Telur asin dibuat menjadi saus pendampingnya. Caranya kita pisahkan bagian putih dan kuningnya lalu kita didihkan dengan mentega dan ditambahkan cabai rawit serta daun jeruk," katanya.

Setelah jadi, saus kemudian dilumurkan ke atas udang goreng. Menu ini disajikan bersama nasi dan ditawarkan seharga Rp 35.000 per porsinya.

Selain itu ada juga menu sop buntut yang juga dimodifikasi. Sop buntut yang ditawarkan memiliki warna yang lebih keruh karena menggunakan banyak rempah. Menu ini ditawarkan seharga Rp 38.000.(isa)

Selengkapnya, naskah Leisure ini bisa dibaca di edisi cetak Tribun Jabar, Minggu (16/11/2014). Ikuti berita-berita menarik lainnya melalui akun twitter: tribunjabar dan fan page facebook: tribunjabar.


Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved