Travelling

Curug Cikondang, Little Niagara di Pelosok Cianjur (bagian 1)

SEBENARNYA apa arti nama Cikondang? Apakah berarti tenar atau beken? Ternyata bukan. Nama Kondang tidak ada kaitannya dengan itu.

Penulis: Machmud Mubarok | Editor: Dicky Fadiar Djuhud
Curug Cikondang, Little Niagara di Pelosok Cianjur (bagian 1) - curug_cikondang_travelling.jpg
TRIBUN JABAR / MACHMUD MUBAROK
Curug Cikondang Little Niagara di Pelosok Cianjur.
Curug Cikondang, Little Niagara di Pelosok Cianjur (bagian 1) - Curug_Cikondang_travelling_1.jpg
TRIBUN JABAR / MACHMUD MUBAROK
Jalan menuju Curug Cikondang Little Niagara di Pelosok Cianjur.

Bagaimana tidak indah, air mengalir begitu deras, terjun dari mulut curug. Dan aliran air itu melebar, mungkin sekitar 30 meter, sehingga terkesan curug ini besar. Ketinggian air terjun sekitar 50 meter. Jika Anda pernah berkunjung ke Curug Malela di Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, kurang lebih bentuknya sama.

Tak heran julukan Little Niagara atau Niagara mini pun mampir ke Curug Cikondang. Namun debit air saat itu sedikit berkurang. Mungkin karena faktor kemarau membuat curahan air tidak merata di mulut curug.

Tentu saja kami memanfaatkan momen itu untuk berfoto-foto dan bernarsis ria. Sayang, tidak satu pun diantara kami yang menceburkan diri ke kolam di bawah curug atau mandi curahan air terjun. Padahal, dari rombongan yang lain, justru asyik berbasah-basahan, berenang, atau pun berendam.

Selain dikunjungi rombongan, tempat ini cocok juga didatangi pasangan atau mereka yang sedang berpacaran. Tak heran, di beberapa spot bagian bawah curug, ada saja pasangan yang memisahkan diri dari keramaian. Asyik dengan dunia mereka sendiri.

Tapi mereka yang berenang atau sekadar berendam di Curug ini mesti berhati-hati juga. Di bagian atas curug ini, terdapat pengolahan atau penambangan emas secara tradisional. Biasanya, pengolahan emas ini melewati proses amalgamasi dengan menggunakan air raksa atau merkuri untuk memisahkan emas dari tanah.

Sayang, di tempat ini belum ada fasilitas penunjang. Tidak ada kamar mandi umum, toilet, atau musala. Yang ada hanya sebuah warung kecil untuk sekadar mengganjal perut yang keroncongan.

Beruntung rombongan kami sempat berhenti dulu di Pasar Cibeber untuk membeli nasi dan lauk pauk. Di pelataran curug, diterpa semburan kabut air, kami makan siang dengan menu sederhana namun terasa nikmat dan mengenyangkan. (*)
 

Bagaimana jalan menuju lokasi Curug Cikondang ini? Apakah dipenuhi pemandangan yang indah? Jalan yang mulus atau berkelok-kelok? Selengkapnya semua itu bisa dibaca di edisi cetak, Minggu (2/11/2014). Ikuti pula berita-berita menarik lainnya melalui akun twitter: tribunjabar dan facebook: baladtribun.


Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved