Pemkab Antisipasi Warga Dadakan Jelang Pencairan Kompensasi Proyek Jatigede

SUMEDANG, TRIBUN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang khawatir dengan adanya eksodus warga yang masuk ke lokasi calon genangan Bendungan Jatigede. Warga baru itu dikhawatirkan masuk ke areal genangan menjelang pemberian konpensasi bagi ribuan penduduk yang menerima ganti rugi tahun 1984/1986.

Untuk mengantisipasi masuknya pendudukan dadakan itu membuat Sekda Zaenal Alimin mengundang para camat yang wilayahnya akan tergenang proyek Jatigede. "Informasi akan bertambahnya jumlah penduduk karena akan mendapat konpensasi itu memang baru dugaan saja. Namun sejak dini kami mengantsipasinya dengan memanggil para camat wilayah genangan terkait hal itu," kata Sekda H Zaenal Alimin seusai rapat di Induk Pusat Pemerintahan, Rabu (12/3).

Menurutnya, masalah ini perlu diantisipasi sejak awal karena dikhawatirkan bakal menambah masalah baru dalam proses pemberian konpensasi tersebut. "Para camat di daerah genangan, supaya bisa memonitor perkembangan jumlah penduduk dan mengingatkan kepada para kepala desa seandainya ada penduduk baru harus diteliti," katanya.

Disebutkan, penduduk baru itu, bisa saja memang tadinya penduduk setempat yang sudah pindah, atau penduduk luar yang pindah begitu saja. "Harus terus diawasi kalau ada penduduk baru yang tiba-tiba datang atau menghuni rumah kosong di daerah genangan tersebut," kata Sekda.

Rencananya 8.000 kepala keluarga yang merupakan ahli waris penerima ganti rugi pada tahun 1984/1986 akan menerima konpensasi. "Jumlah uang konpensasi itu sendiri belum bisa dipastikan karena masih dalam proses perhitungan di pusat," kata Zaenal.

Sampai saat ini proses penggenangan proyek Jatigede terus ditentang karena masih belum tuntasnya berbagai masalah dampak sosial. Ribuan warga yang masih menempati kawasan yang bakal digenang Bendungan Jatigede. (std)