PKL Bubar Lihat Motoris Satpol PP Datang

Sudah tiga hari ini ada motor trail berkeliling Kota Bandung, khususnya di kawasan bebas pedagang kaki lima (PKL).

Penulis: Tiah SM | Editor: Kisdiantoro
TRIBUN JABAR/TIAH SM
Satpol PP kini memiliki 22 unit motor patroli untuk operasi penegakan Perda di Kota Bandung. Para motoris berkeliling patroli menghalau PKL di zona merah. Motoris dipimpin Ersis saat patroli, PKL berlarian tapi setelah lewat beberapa menit kemudian PKL kembali berjualan, Rabu (22/1). 

BANDUNG, TRIBUN - Sudah tiga hari ini ada motor trail berkeliling Kota Bandung, khususnya di kawasan bebas pedagang kaki lima (PKL). Rombongan motor ini pun cukup ditakuti oleh PKL karena ketika terlihat ada "geng" motor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) para PKL terbirit-birit berlari menyematkan barang dagangannya.

Motoris ini milik Satpol PP dan baru diluncurkan tiga lalu diberi nama tim Unit Reaksi Cepat (URC) Penegak Perda (Gakda). Diharapkan dengan menggunakan kendaraan roda dua, tim tersebut bisa lebih cepat menindak pelanggaran Perda.

Ersis Delliana Kepala Unit 1 mengatakan, saat keliling semua pedagang tanpa dihalau menghilang sendirinya. Menurut Ersis ada dua tim masing-masing tim 9 orang tugasnya bergiliran sehari kerja sehari istirahat. "Anggota URC Gakda seluruhnya bisa bela diri dan trampil menggunakan sepeda motor dalam suasana apa pun," ujar Ersis saat ditemui di Alun-alun Bandung, Rabu (22/1).

Ersis menuturkan baru tiga hari bertugas belum ada tantangan yang berat tugasnya baru berkeliling dan para pedagang pun menghilang. "Mudah-mudahan situasi terus kondusif PKL tak perlu ditindak sudah hilang," ujar Ersis.

Ersis mengaku ilmu bela diri yang dimililkinya boxer dan hampir semua anggotanya boxer .
Ersis mengatakan selain patroli juga on call jika ada kejadian atau pelanggaran. "Kami siaga di Alun-alun jika ada laporab pelanggaran Peraturan Daerah kami meluncur ke lokasi," ujarnya.
Ersis mengakui kadang melintas PKL bersih tapi begitu pergi PKL pun datang lagi tapi hanya asongan tak ada berani pasang tendan apalagi bangku.

"Jika ada yang bandel tak mempedulikan kehadiran kami, maka PKL hanya diambil KTP atau identitas diri karena motor tak bisa membawa barang dagangan," ujarmya.

Namun menurut Ersis kalau pedagang bisa diambil KTP karena tak bisa diangkut. "Kalau PSK apa diambil KTPnya atau dibonceng orangnya, tapi tak mungkin dibonceng paling kontak tim yang bawa mobil," ujarnya. (Tsm)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved