Gas Beracun Terdeteksi di Kawah Tangkubanparahu

Kawah Ratu Gunung Tangkubanparahu di Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), kembali meletus Senin (7/10) sekitar

Penulis: M Zezen Zainal Muttaqin | Editor: Darajat Arianto
Tribun Jabar/Mega Nugraha
Asap besar keluar dari Kawah Ratu Gunung Tangkubanparahu, Sabtu (5/10/2013). Pemandangan tersebut terlihat di Jalan Bandung - Subang tepatnya di sekitar pemandian air panas Gracia sekitar pukul 06.50. 

LEMBANG, TRIBUN - Kawah Ratu Gunung Tangkubanparahu di Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), kembali meletus Senin (7/10) sekitar pukul 07.02 WIB pagi. Letusan kali ini merupakan letusan keempat dalam tiga hari terakhir.

Letusan pertama terjadi pada Sabtu (5/10) pagi sekitar pukul 06.21 WIB. Letusan tersebut cukup besar dan menyebabkan sebuah lubang besar dengan diameter sekitar 6 meter. Letusan kedua terjadi pada Minggu (6/10) dini hari sekitar 03.35 WIB. Sedangkan letusan ketiga terjadi pada Minggu (6/10) malam sekitar pukul 21.57 WIB.

Kepala Tim Tanggap Darurat Letusan Gunung Tangkubanparahu dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hetty Tri Astuti, mengatakan letusan yang terjadi Senin pagi itu berlangsung cukup lama yakni sekitar 16 menit. Letusan ini juga menyebabkan semburan abu vulkanik cukup besar.

"Selain menyemburkan batu dan abu vulkanik, di areal kawah juga terdeteksi ada gas beracun. Tidak boleh ada yang mendekati kawah karena sangat berbahaya," kata Hetty saat ditemui di Pos Pengamatan Gunung Tangkubanparahu, Senin (7/10). (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved