Gubernur Jabar Putuskan Gunung Tangkubanparahu Dibuka Kamis tapi Pengelola Harus Penuhi Syarat Ini
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menggelar rapat koordinasi (Rakor) tindak lanjut Gunung Tangkubanparahu
Penulis: Haryanto | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Haryanto
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gubernur Jabar Ridwan Kamil menggelar rapat koordinasi (Rakor) tindak lanjut Gunung Tangkubanparahu pascaerupsi di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (30/7/2019).
Rakor dihadiri sejumlah perwakilan muspida dari Provinsi Jabar, Kabupaten Subang dan Kabupaten Bandung Barat (KBB), PVMBG hingga pengelola tempat wisata tersebut.
Pada rakor yang digelar di Ruang Papandayan, Gedung Sate itu memutuskan Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkubanparahu akan kembali dibuka pada Kamis (1/8/2019).
Pria yang akrab disapa Kang Emil itu menyebutkan sebelum dibuka, pengelola TWA Tangkubanparahu harus mematuhi sejumlah persyaratan.
"Hari Kamis pagi sudah bisa dibuka dengan syarat perbaikan-perbaikan sistem evakuasi harus sudah diperlihatkan besok, Rabu (31/7/2019)," kata Emil usai memimpin rakor tersebut.
Syarat tersebut menjadi penting karena untuk mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak terprediksi seperti erupsi pada Jumat (26/7/2019) siang.
• Persib Bandung Minta Panpel Arema FC Beri Jaminan Keamanan Selama di Malang
Poster-poster atau papan yang menjelaskan jalur evakuasi untuk wisatawan harus telah terpasang sebelum TWA dibuka secara umum.
Selain itu, Emil menyebut jarak aman untuk berwisata di Tangkubanparahu berjarak 500 meter dari kawah.
Emil juga meminta adanya WhatsApp Group antara Muspida di kedua daerah, kades yang berada di sekitar Gunung Tangkubanparahu dengan pengelola TWA Tangkubanparahu.
"Itu untuk antisipasi, sehingga jika ada kejadian apa-apa seperti kemarin (erupsi) banyak yang tidak tahu, ya tahunya dari viralisasi (media sosial)," ujarnya.
Emil menyarankan komunikasi antar Muspida dengan pengelola TWA Tangkubanparahu dan dinas pariwisata setempat harus dilakukan secara intensif.
Hal itu menyinggung persoalan harga tiket yang dikeluhkan sejumlah pihak terlalu mahal, khususnya bagi wisatawan asing.
• Sebut Saja Dia Mawar, Bakso Komplit Mi Kwetiaw Ala Baso Mawar yang Rasanya Nendang Banget