Sofi Suryasnia, Dosen ITB dan Unpad yang Lolos Seleksi Calon Pimpinan KPK
Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023 mengumumkan 192 pendaftar
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023 mengumumkan 192 pendaftar yang dinyatakan lolos tahap administrasi. Dari jumlah tersebut, 12 di antaranya merupakan perempuan dengan berbagai latar belakang.
Salah satu perempuan yang dinyatakan lolos seleksi tahap administrasi calon pimpinan lembaga antikorupsi itu adalah Sofi Suryasnia, akademisi asal Jawa Barat yang tercatat sebagai dosen di Sekolah Bisnis dan Manajemen Insitut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjadjaran (Unpad), dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ekuitas. Alumnus Unpad tersebut masih menjabat Direktur Utama Dana Pensiun Bank BJB.
Saat dimintai dikonfirmasinya, Sofi Suryasnia membenarkan ia ikut dalam pendaftaran calon pimpinan KPK. Sofi pun mengakui namanya menjadi salah satu dari 192 pendaftar yang lolos seleksi tahap administrasi.
"Iya betul, saya ikut daftar," katanya saat dikonfirmasi dari Bandung, Minggu (21/7/2019).
• Ini Hasil Lengkap PSIS Semarang vs Persib Bandung, Maung Bandung Menang di Kandang Lawan
Sofi pun mengaku tidak muluk-muluk terkait keikutsertaanya tersebut.
"Saya mengikuti takdir. Bumi sudah berputar pada orbitnya. Kita gimana Allah saja menakdirkan," katanya.
Seperti diketahui, Ketua Panitia Seleksi Calom Pimpinan KPK, Yenti Garnasih, mengumumkan 192 pendaftar yang dinyatakan lolos seleksi tahap administrasi. Adapun jumlah pendaftar seluruhnya sebanyak 376 orang yang terdiri atas 349 laki-laki dan 27 perempuan.
Selanjutnya pada Senin (22/7/2019) ini pansel akan mengumumkan calon yang lolos uji kompetensi. Setelah diumumkan yang lolos uji kompetensi, peserta akan mengikuti psikotes pada 28 Juli 2019, menjalani profile assement, sebelum akhirnya mengerucut menjadi 10 orang untuk diserahkan namanya kepada Presiden Joko Widodo.
• Jamal Preman Pensiun Positif Pakai Sabu-Sabu, Polisi Sebut Hanya Menangkap Jamal Seorang