Jokowi: Oposisi Itu Sangat Mulia, Asal Jangan Timbulkan Dendam, Benci, Disertai Hinaan
Sebagai presiden terpilih untuk periode 2019-2024, Joko Widodo alias Jokowi menyinggung soal oposisi.
Penulis: Widia Lestari | Editor: Theofilus Richard
TRIBUNJABAR.ID - Sebagai presiden terpilih untuk periode 2019-2024, Joko Widodo alias Jokowi menyinggung soal oposisi.
Hal ini disampaikan Jokowi pada pidatonya, di Sentul Indonesia Convention Center pada Minggu (14/7/2019).
Mulanya, ia menyebut, bahwa dalam sistem demokrasi seseorang boleh menjadi pendukung yang militan.
"Dalam demokrasi, mendukung mati-matian seorang kandidat itu boleh. Mendukung dengan militansi yang tinggi itu juga boleh," kata Jokowi.
Kemudian, ia pun menyebut posisi oposisi dalam demokrasi justru mulia.
"Menjadi oposisi itu juga sangat mulia. Silakan," katanya.
Namun, Jokowi menyinggung jangan sampai oposisi itu malah menimbulkan rasa dendam dan kebencian.
Tak hanya itu, ia pun menyebut jangan sampai pula disertai hinaan, cacian, hingga makian.
"Asal jangan oposisi menimbulkan dendam. Asal jangan oposisi menimbulkan kebencian. Apalagi disertai dengan hinaan, cacian, dan makian, ujarnya.
Selain itu, ia pun mengingatkan soal norma hingga etika yang perlu dijaga.
"Kita memiliki norma-norma agama, etika, tata krama, dan budaya yang luhur," kata Jokowi.
KPU Tetapkan Jokowi Jadi Presiden Terpilih
Paslon 01 Jokowi - Maruf Amin resmi ditetapkan menjadi presiden dan wakil presiden Indonesia untuk periode 2019-2024.
Penetapan ini dilakukan pada rapat pleno terbuka yang diselenggarakan KPU, Minggu (30/6/2019) sore.
Agenda penetapan presiden dan wapres terpilih dilaksanakan tiga hari setelah putusan MK dibacakan, pada 27 Mei lalu.
Pada sengketa Pilpres 2019, seluruh gugatan paslon 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno dinyatakan ditolak.
Hal itulah yang membuat Jokowi - Maruf Amin menang besar pada pesta demokrasi kali ini.
Jokowi pun akhirnya mempertahankan kepemimpinan menjadi dua periode.

Ia pun kini sudah ditetapkan sebagai presiden Indonesia untuk lima tahun ke depan.
"Menetapkan paslon presiden dan wapres terpilih pada Pilpres 2019 nomor urut 01 Jokowi dan Maruf Amin dengan perolehan suara 85.607.362 suara atau 55,5 persen dari total suara sah nasional, untuk periode 2019-2014," kata Ketua KPU RI Arief Budiman, dalam siaran langsung Kompas TV.
Kemudian, Jokowi dan Maruf Amin pun menerima surat keputusan KPU tentang penetapan presiden dan wakil presiden terpilih.
"Saya dan KH Maruf Amin mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dari rakyat untuk melanjutkan tugas. Kami berdua akan mendedikasikan diri kami untuk mencapai cita-cita para pendiri bangsa. Kami akan berjuang dan bekerja sekuata tenaga untuk melanjutkan pondasi yang kami bangun bersama Jusuf Kalaa pada periode pertama pemerintahan," kata Jokowi dalam pidatonya.
• Jelang Penetapan Presiden-Wapres, Jokowi Pastikan 01 dan 02 Lenyap, Maruf Amin Minta Saling Sapa
Di sisi lain, lawan politiknya, Prabowo - Sandiaga Uno tak hadir pada sidang pleno terbuka penetapan presiden dan wakil presiden.
Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno diwakilkan oleh kader Partai Gerindra.
Gugatan Prabowo Ditolak MA hingga MK
Paslon 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno mendapatkan dua kali penolakan atas gugatannya terkait Pilpres 2019.