Keluarga Bawa Pulang Jenazah Karoman Meski Kepala dan Lengannya Belum Ditemukan
Karoman merupakan korban yang ditemukan tewas dalam kondisi termutilasi di Simpang Bingung Kecamatan Sungai Pinang
TRIBUNJABAR.ID, PALEMBANG - Setelah 27 hari berada di instalasi forensik Rumah Sakit Bhayangkara, Jenazah Karoman, korban pembunuhan dan mutilasi akhirnya dijemput oleh keluarga, Selasa (2/7/2019).
Karoman merupakan korban yang ditemukan tewas dalam kondisi termutilasi di Simpang Bingung Kecamatan Sungai Pinang, Tanjung Raja Ogan Ilir, Kamis (6/6/2019).
Jenazah Karoman tidak diambil langsung oleh Mardiah, istrinya.
Melainkan pengambilan jenazah diwakilkan oleh paman dan bibi korban.
Ada juga dua anak laki-laki Karoman yang datang langsung untuk menjemput jenazah ayahnya.
"Istrinya nunggu di rumah, susah kalau mau datang langsung ke sini. Anaknya kan masih kecil-kecil," ujar paman korban, Saripuddin (52) saat ditemui di depan instalasi forensik Rumah Sakit Bhayangkara.
Kata Saripuddin, alasan pihak keluarga baru mengambil jenazah Karoman dikarenakan mereka berharap agar bagian tubuh Karoman yang termutilasi dapat ditemukan.

Dengan harapan agar jenazah Karoman dapat dikuburkan dalam kondisi utuh.
Sampai sekarang kepala dan tangan Karoman belum juga ditemukan.
"Tapi, sampai sekarang kepala dan tangannya tetap belum ditemukan. Kasihan jenazahnya lama di sini, makanya setelah berdiskusi bersama, kami sekeluarga putuskan untuk membawanya pulang," ujarnya.
Rencananya, jenazah Karoman akan dimakamkan di lokasi yang tidak jauh dari rumah almarhum.
Tepatnya di Kecamatan Sungai Pinang, Tanjung Raja Ogan Ilir.
"Iya, rencananya hari ini akan langsung kami makamkan di dekat rumahnya," ujar Saripuddin.
Kepala dan Lengan Belum Ditemukan
Sebelumnya, Rusdi, sepupu Karoman (40), korban mutilasi di Ogan Ilir Sumatera Selatan (Sumsel) mendatangi rumah sakit Bhayangkara kota Palembang, Jumat (7/6/2019).

Meskipun belum ada hasil DNA yang menyatakan jenazah merupakan Karoman, namun Rusdi dan seluruh keluarganya sudah yakin bahwa itu adalah anggota keluarga mereka.