Cerita Shinta Ainni Fathurrahmi Buka Jalan untuk Atlet Voli yang Ingin Tetap Berhijab
Tekad yang kuat atlet voli cantik, Shinta Ainni Fathurrahmi, untuk tetap berhijab saat mengarungi Proliga, membuka jalan untuk atlet voli lain yang in
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Theofilus Richard
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Tekad yang kuat atlet voli cantik, Shinta Ainni Fathurrahmi, untuk tetap berhijab saat mengarungi Proliga, membuka jalan untuk atlet voli lain yang ingin berhijab.
Pada Proliga 2016, hanya Shinta dan Helda yang merupakan teman satu timnya di Gresik Petrokimia yang berhijab saat berlaga.
Seiring bergulirnya waktu, kini banyak atlet voli putri yang berlaga di Proliga menggunakan hijab.
Shinta mengaku, awalnya banyak orang berpandangan negatif melihatnya bermain voli dengan tetap mengenakan hijab.
“Banyak yang ngomong 'ngapain sih pakai jilbab main voli udah buka aja', bisa dibilang 'sok muslimah' karena memang basic-nya, ibaratnya, saya bukan anak pesantren, sama-sama main dan kami tahu pergaulannya seperti apa,” ujar pemain voli yang berposisi setter ini.
• Ini Atlet Bola Voli Pertama Mengenakan Hijab di Proliga, Tips Mengenakan Kerudung Saat Olahraga
Shinta mengatakan, tiba-tiba memberanikan diri menggunakan hijab karena menurutnya, "kapan lagi kalau tidak sekarang,"
“Pertamanya begitu banyak yang berpandangan negatif, mungkin saat itu sebenarnya ingin tapi tidak tahu informasinya harus bagaimana. Sebab informasi regulasi berhijab bermain voli itu masih awam banget, itu juga untuk dapet izin main volinya agak sulit,” kata dia.
Namun kata Shinta, itu semuanya diatur oleh Petrokimia.
Ia hanya bilang ke manajemen Petrokimia bahwa ia mau main voli tapi tidak mau lepas jilbab lagi.
“Terus diurusin ke PB dan segala macamnya, dari situ baru informasi bermain voli pakai jilbab, bagaimana peraturannya, baru kebuka pelan-pelan, sampai akhirnya sekarang sudah wajar banget,” ujarnya.

Shinta mengungkapkan, saat Proliga 2016, niatnya sudah lillah hitaala.
Jika ia tidak boleh berhijab saat main voli, maka ia memutuskan untuk tidak lagi bermain voli di Proliga.
“Aku enggak mau lepas jilbab lagi dan ternyata malah jadi kebuka semuanya informasi dan lainnya, malah membuka jalan teman-teman yang lain yang mau pakai jilbab juga,” ujar dia.
Pada 2016, sebelum dipinang oleh Petrokimia, ada beberapa tim yang sudah ingin menggaetnya. Tetapi beberapa tim mundur setelah mendengar permintaan bahwa ia ingin tetap bermain voli dengan mengenakan hijab.