Di Purwakarta Tahun Ini Ada 17.077 Lulusan SMP, Daya Tampung SMA/SMK Negeri Hanya 9.300 Kursi

Seluruh SMA dan SMK Negeri di Purwakarta pada tahun ajaran 2019 mampu menampung sekitar 9.300 siswa

Penulis: Haryanto | Editor: Ichsan
TRIBUN JABAR/CIPTA PERMANA
ilustrasi siswa SMP 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Haryanto

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Seluruh SMA dan SMK Negeri di Purwakarta pada tahun ajaran 2019 mampu menampung sekitar 9.300 siswa yang baru lulus dari jenjang SMP.

Namun, daya tampung tersebut tidak sebanding dengan jumlah siswa SMP yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang menengah atas yaitu mencapai 17.077 siswa.

Ketua Musyawarah Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kabupaten Purwakarta, Asep Sunjaya mengkhawatirkan ada ribuan siswa yang tidak bisa melanjutkan sekolah ke jenjang berikutnya.

"Akan ada sekitat 7.000-an siswa lulusan SMP di Kabupaten Purwakarta yang tidak terserap di sekolah lanjutan atas negeri," kata Asep saat ditemui di SMAN 1 Cibatu, Purwakarta pada Jumat (21/6/2019).

Dia menjelaskan dari 15 SMK dan 17 SMA Negeri di Purwakarta hanya bisa menampung sekitar 9.300 peserta didik baru.

Sebab jumlah kuota dalam satu kelas dibatasi oleh aturan yaitu berjumlah 36 siswa per satu kelas.

Polisi Sayangkan Ustaz Rahmat Baequni Kutip Konten Hoax dan Disampaikan ke Jemaah di Tempat Ibadah

Ditambah lagi adanya 52 SMA dan sederajat yang berstatus swasta hanya dapat menampung sekitar 1.000-an lulusan SMP.

Menurut Kepsek SMAN 1 Cibatu itu disebabkan karena keterbatasan jumlah kelas dan masih melekatnya sekolah favorit di kalangan masyarakat.

"Padahal saat ini sudah ada pemerataan status sekolah.
Semua sekolah sudah ditingkat yang sama, baik tenaga pendidik atau pun kepala sekolah," ujarnya.

Kurangnya daya tampung ini, kata Asep harus dicarikan solusinya, salah satunya dengan penambahan Ruang Kelas Baru (RKB) disetiap sekolah.

Namun ada kendala pada solusi tersebut meski fenomena kurangnya ruang kelas telah tampak di Purwakarta.

Kendalanya ialah kebutuhan anggaran dan ketersediaan lahan di masing-masing sekolah yang kurang memadai.

Saksi 01 Bikin Seisi Ruangan Sidang MK Tertawa, Jelaskan Materi Pelatihan TKN, tapi Bahas Obat Batuk

Belum lagi kebutuhan tenaga pendidik dan kependidikan, yang bakal menjadi PR bersama seluruh steakholder mulai dari tingkat kabupaten hingga pusat.

Meski ada solusi Paket C, pendikan jarak jauh untuk SMK dan SMA terbuka, namun dia tidak menjamin semua lulusan tersebut bisa tertampung dan bisa diterima oleh seluruh pihak.

"Jikapun harus bersekolah ke kabupaten tetangga, bukan berarti tidak ada dari kabupaten tetangga yang masuk ke Purwakarta. Contohnya sekolah-sekolah yang ada di perbatasan. Seperti di SMAN 1 Cibatu, kami catat ada pendaftar yang berasal dari Kabupaten Subang," ucap dia.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved