Memasuki Musim Kemarau, Sungai Citarik Menyusut, Sampah Terlihat Mencemari Sungai
Memasuki musim kemarau, Sungai Citarik menyusut. Sampah terlihat di beberapa bagian sungai.
Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: taufik ismail
Laporan wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Memasuki musim kemarau, Sungai Citarik yang menjadi pembatas antar Kecamatan Solokanjeruk dengan Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung mengalami penyusutan volume air.
Pantauan Tribun Jabar, Kamis (13/6/2019), di sekitar Pintu Air Sungai Citarik, tinggi permukaan air berada di angka 100 sentimeter.
Di bagian sisinya, dasar sungai sudah mulai terlihat.
Berbeda dengan pada saat musim penghujan yang warna air di sungai tersebut berwarna cokelat, pada musim kemarau ini, warna air di Sungai Citarik berwarna hijau lumut.
Anak Sungai Citarum ini pun tampak dicemari oleh sampah rumah tangga, mulai dari sampah plastik, styrofoam, batang pohon tumbang, ranting bambu, popok bayi, dan beberapa peralatan rumah tangga.
Terlihat pula, beberapa warga tengah beraktivitas di Sungai Citarik, mulai dari memancing, menjaring ikan, mengumpulkan sampah, hingga menggali tanah hasil sedimentasi.
Mamat Ruhyat (52), warga Kampung Sapan, Desa Sukamanah, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, kondisi tersebut memang selalu terjadi saat musim kemarau, sehingga banyak warga yang beraktivitas di tengah aliran sungai.
"Setiap tahunnya seperti gini, kalau semakin kemarau, kadang-kadang air berwarna hitam dan berbau menyengat," kata Mamat di sekitar Pintu Air Sungai Citarik, Kamis (13/6/2019).
Dua bulan lalu, volume air di Sungai Citarik meluap hingga menggenangi ruas jalan, sehingga warga sekitar tidak berani untuk beraktivitas di sungai, lantaran khawatir terseret derasnya arus sungai.
Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim kemarau terjadi berkaitan erat dengan peralihan angin baratan (monsun Asia) menjadi angin timuran (monsun Australia).
Musim kemarau di Indonesia, mulai terjadi sejak April 2019 di beberapa wilayah, di antaranya NTT, NTB, Jawa Timur bagian Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat bagian tengah dan selatan, sebagian Lampung, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Riau, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan.
• Kapolres Bandung Klaim Volume Kendaraan Turun Selama Arus Mudik dan Arus Balik Lebaran 2019