Kerusuhan Bentrok Warga Antar Desa di Buton, Polda Sultra Tetapkan Siaga I

Kerusuhan bentrok antar warga terjadi di Desa Gunung Jaya dan warga Desa Sampuabalo kembali terjadi di Desa Sampuabalo, Kecamatan Siotapina, Kabupaten

Editor: Theofilus Richard
KOMPAS.com/DEFRIATNO NEKE
Sekitar 87 rumah warga Desa Gunung Jaya, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, dibakar sekelompok pemuda dari desa tetangganya, Desa Sampuabalo, Rabu (5/6/2019) sore. Belum diketahui penyebab pasti pemicu pertikaianyang melibatkan antar kelompok pemuda desa gunung jaya dengan pemuda desa sampuabalo. 

TRIBUNJABAR.ID, KENDARI - Kerusuhan bentrok antar warga Desa Gunung Jaya dan warga Desa Sampuabalo terjadi di Desa Sampuabalo, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, Rabu (5/6//2019).

Setelah sempat kondusif, bentrokan antarwarga kembali terjadi pada Kamis (6/6/2019) sore.

Akibat bentrokan tersebut, dua warga Desa Gunung Jaya tewas dan delapan orang lainnya mengalami luka-luka.

“Untuk sementara yang meninggal dunia itu ada dua orang, delapan yang mengalami luka-luka dan dirujuk ke rumah sakit,” kata Pelaksana Tugas Dinas Kesehatan Kabupaten Buton, Djufri, Kamis (6/6/2019).

Bertikai Saat Mabuk, Oknum Anggota Polisi Tembak Warga Hingga Tewas

Ia menambahkan, saat ini dinas kesehatan terus memberikan pelayanan kepada korban bentrokan di Desa Sampuabalo.

Dari informasi yang diperoleh, bentrokan kembali terjadi ketika warga Desa Gunung Jaya berusaha mendekati dan memasuki Desa Sampuabalo melalui jalan setapak kebun warga.

Di perjalanan, warga Desa Gunung Jaya bertemu dengan warga Desa Sampuabalo yang menjaga, bentrokan kedua warga pun tak terelakan.

Aparat keamanan dari TNI Polri yang berada di lokasi kejadian kemudian memisahkan bentrokan tersebut.

Akibat bentrokan tersebut, dua orang warga Desa Gunung Jaya tewas akibat benda tajam, dan delapan orang warga dilarikan ke puskesmas Matanauwe dan Rumah Sakit Umum Daerah Buton untuk menjalani perawatan.

Investigasi Kerusuhan di Jakarta 22 Mei Segera Diungkap ke Publik

Status Siaga I

Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) meningkatkan status keamanan di wilayah itu menjadi siaga I, pascakerusuhan warga di dua desa di Kabupaten Buton.

Kabid Humas Polda Sultra, AKBP Harry Goldenhardt, mengatakan bahwa penetapan status siaga I ini untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat dan juga mengantisipasi terjadinya konflik sosial yang dikhawatirkan akan timbul di wilayah itu.

“Terhitung sejak hari ini dinyatakan Siaga I.  Ini atas perintah Bapak Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Sultra Kombes Pol Yosranto Yudha Hermawan,” kata Harry saat dikonfirmasi, Kamis (6/6/2019) malam.

Kasatreskrim Wonogiri Koma setelah Melerai Dua Kelompok yang Bertikai, Sekujur Tubuhnya Luka

Lanjut Harry, semua personel kepolisian baik dari Polda, Polres, Polsek dan Pospol yang ada di Sultra ikut disiagakan.

Guna menjaga situasi keamanan di dua desa yang bertikai, 317 personel gabungan dari Polda Sultra, Polres Baubau dan Buton diturunkan ke lokasi.

Sumber: Kompas
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved