Pemudik Bermotor Ini Pulang Lebih Awal, Hindari Macet dan Ingin Lebih Lama di Kampung Halaman

Arus lalu lintas di jalur selatan Jawa Barat atau di Nagreg, Kabupaten Bandung, pada H-9 lebaran, Senin (27/5/2019),

Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: Ichsan
tribunjabar/hakim baihaqi
Pemudik asal Jakarta tengah istirahat di Nagreg, Senin (27/5/2019). Mereka mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan dan ingin lebih lama tinggal di kampung halaman. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Arus lalu lintas di jalur selatan Jawa Barat atau di Nagreg, Kabupaten Bandung, pada H-9 lebaran, Senin (27/5/2019), masih terpantau normal dan didominasi oleh kendaraan lokal.

Jalur yang kerap dilintasi para pemudik dari arah Jabodetabek menuju Tasikmalaya dan Garut, pada H-9 ini terlihat mulai dilintasi oleh para pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua.

Hal tersebut ditandai dengan, barang bawaan berupa tas hingga kardus yang dibawa oleh pengendara roda dua di tempat pijakan kaki atau jok bagian belakang kendaraan.

Pemudik dari Jakarta Pusat, Kevin Mulyana (37), mengatakan, ia sengaja melakukan perjalanan mudik ke Singaparna, Tasikmalaya, lebih awal, lantaran untuk menghindari kemacetan yang kerap terjadi jalur tersebut.

"Kalau berangkat sekarang, jalanan masih kosong tidak terlalu banyak hambatan," kata Kevin kepada Tribun Jabar saat menepi di Jalan Raya Nagreg, Kabupaten Bandung, Senin (27/5/2019).

Ia bercerita, pada tahun lalu, ia melakukan perjalanan mudik menggunakan kendaraan roda dua bersama anak serta istrinya pada pagi H-3 lebaran, namun tiba di Singaparna, Tasikmalaya pada H-2 lebaran.

Penumpang Minta Berhenti Mau Kencing, Sedetik Kemudian Kalungi Pisau ke Leher Driver Ojek Online

Kevin mengatakan, pada ia berangkat dari Jakarta pada pukul Minggu (26/5/2019) malam, dengan durasi istirahat setiap dua jam sekali untuk menghindari kecelakaan saat di perjalanan.

"Kalau berangkat H-3 mungkin akan kelelahan, kasihan anak saya. Kalau lancar begini, sebelum azan sudah sampai rumah," katanya.

Pemudik lainnya, Tajudin (39), mengatakan, ia sengaja melakukan perjalanan mudik pada H-9, karena ingin menghabiskan waktu libur di kampung halamannya lebih lama.

"Pulang cuma setahun sekali, masa cuma sebentar," kata Tajudin pemudik dari Bandung menuju Kabupaten Garut.

Pantauan Tribun Jabar, sejak pagi tadi, kendaraan yang melintas dari Jalan Raya Nagreg menuju arah Tasikmalaya dan Garut, masih didominasi oleh kendaraan lokal.

Rata-rata kecepatan kendaraan yang melintasi jalur tersebut, melaju dengan kecepatan normal, yakni 60 hingga 80 kilometer (km) perjam, karena tidak adanya antrean kendaraan.

Basarnas Siap Tempatkan Personel di Jalur Mudik, Peralatan Pun Sudah Oke

Di Jalur Nagreg pun, sejumlah posko mudik baik dari kepolisian atau pemerintah, masih terlihat sepi dan belum dijumpai aktivitas para petugas yang bertugas di posko tersebut.

Kasatlantas Polres Bandung, AKP Hasby Ristama, mengatakan, untuk puncak arus mudik di Jalur Nagreg, diprediksi akan terjadi pada H-3 lebaran atau Minggu (2/6/2019).

Namun begitu, kata Hasby, para pemudik yang sebagian besar berasal dari Jabodetabek akan berbondong-bondong berangkat menuju arah timur mulai dari H-7 lebaran, Rabu (29/5/2019).

"Seperti ditahun sebelumnya, Nagreg selalu mengalami kemacetan pada H-3 dengan jumlah kendaraan yang cukup signifikan," kata Hasby melalui sambungan telepon, Senin (27/5/2019).

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved