Banyak Isu Jelang Penetapan Hasil Pemilu 2019, DPP KRM Tasikmalaya Ajak Masyarakat Selalu Tabayun
Menjelang penetapan hasil penghitungan suara Pemilu 2019 oleh KPU, Dewan Pembina Pusat Korp Relawan Mujahidin (KRM) mengajak semua kalangan bertabayun
Penulis: Isep Heri Herdiansah | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Isep Heri
TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Menjelang penetapan hasil penghitungan suara Pemilu 2019 oleh KPU, Dewan Pembina Pusat Korp Relawan Mujahidin (KRM) mengajak semua kalangan bertabayun.
Ketua Dewan Pembina Pusat Korp Relawan Mujahidin (KRM) KH Oni Gustam Effendi menilai saat menunggu hasil keputusan KPU banyak simpang siur berita yang tidak jelas apalagi di medsos.
Menghadapi itu dia mengimbau masyarakat untuk tidak terpancing oleh situasi dan kondisi.
"Masyarakat harus mampu mengendalikan diri, menjaga diri, menjaga nafsu terutama menjaga lisan dari ucapan-ucapan yang kadang-kadang menimbulkan masalah," kata dia di Majelis Ta'lim Darul Ilmi Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya, Senin (20/5/2019).
• H-3 Menjelang 22 Mei, Real Count C1 KPU Hampir 90 Persen, Jokowi Vs Prabowo Beda 15 Juta Suara
Dia mengajak semuanya untuk menyerahkan kepada pihak-pihak yang berkompeten dan sudah diatur dan mendoakan kelancaran tahapan pemilu.
Di satu sisi, kata KH Oni Gustam Effendi, selagi menunggu hasil keputusan pemilu, masyarakat diajak untuk menahan diri dan bertabayun mengenai kabar-kabar yang beredar.
Dia menekankan masyarakat harus bijak saat menerima informasi apalagi yang belum dipastikan kebenarannya.
Apalagi saat hendak menyebarluaskan sebuah informasi.
"Kami tidak ingin ada hal yang tidak diinginkan karena warga yang tidak tahu apa-apa ikut menyebar berita hoaks. Sehingga muncul masalah yang merugikan orang banyak juga diri kita sendiri. Menjaga lisan sesuai perintah agama adalah cara menangkal masalah," kata KH Oni yang pernah menjabat Wakil Ketua Panitia Mudzakaroh Seribu Ulama yang digelar di Kota Tasikmalaya beberapa waktu lalu.
• FKUB Subang Doakan Pengumuman Pemenang Pemilu 2019 Tanpa Kekerasan, Tokoh Agama Imbau Ini
Menurutnya adanya perbedaan sikap dan pilihan, harus disikapi dengan menjungjung toleransi dan tetap menjaga keamanan.
"Sehingga aman, damai dan tentramnya negara ini. Toleransi kita sangat tinggi dimata dunia. Yang paling penting itu kita harus menjaganya," ujarnya.
Selain mengimbau masyarakat, dia juga mengingatkan agar para elite bisa menjaga lisan dan tidak menyebar sesuatu hal yang bisa menimbulkan perpecahan.
"Para elit kami harap mampu untuk mengendalikan dan menjaga lisan. Sehingga Negara Indonesia tetap aman dan kondusif," katanya.