Seorang Ibu Rumah Tangga yang Juga Pengawas TPS di Ciamis Meninggal, Sakit Setelah Proses Pemilu
Kisah duka Pemilu 2019 kembali muncul. Di Ciamis, seorang ibu satu anak yang menjadi pengawas TPS meninggal dunia diduga karena kelelahan.
Penulis: Andri M Dani | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Andri M Dani
TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS – Kisah pilu di balik pelaksanaan Pemilu 2019 terus bermunculan.
Di Ciamis, Nanda Dewi Rahmalia (26), warga Dusun Sindanggirang, RT 43/14 Desa Citeureup, Kawali, Ciamis yang juga petugas pengawas TPS 21 Citeureup meninggal dunia dalam perjalanan menuju Puskesmas Kawali, Jumat (26/4/2019) sore pukul 17.30.
Ibu satu anak yang sehari-hari bekerja sebagai guru honorer di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Bangsal, Desa Darmaraja, Kawali, ini, diduga meninggal akibat kelelahan.
Menurut Ketua Bawaslu Ciamis, Uce Kurniawan kepada Tribun Jabar, Sabtu (27/4/2019), pasca-pemungutan suara Pemilu 2019 tanggal 17 April yang berlanjut dengan penghitungan suara, kondisi kesehatan Nanda memburuk, terlebih dalam dua hari terakhir.
“Jumat sore sekitar pukul 17.00 sore Nanda dibawa ke Puskesmas Kawali dengan menggunakan mobil. Namun dalam perjalanan dari Citeureup menuju Puskesmas Kawali petugas kami tersebut meninggal dunia," ujar Ketua Bawaslu Ciamis, Uce Kurniawan.
"Almarhumah diduga jatuh sakit akibat kelelahan dalam bekerja sebagai pengawas TPS,” tambah Uce.
Mendapatkan kabar duka tersebut, Uce bersama 4 komisioner Bawaslu Ciamis Jumat malam langsung melayat ke rumah duka.

Jenazah Nanda dimakamkan di pemakaman umum Sindanggirang setelah sempat disemayamkan di masjid setempat.
Jenazah almarhumah dimakamkan menjelang tengah malam.
Menurut Uce, almarhumah Nanda Dewi meninggalkan seorang anak perempuan yang masih balita, berusia 3 tahun.
“Tadi malam kami sudah memberikan santunan alakadarnya. Kami sudah melaporkan kejadian ini kepada Bawaslu Jabar sekaligus permohonan santunan,” katanya.
Sejak hari H pemungutan suara Pemilu 2019 Rabu (17/4/2019) sampai Sabtu (27/4/2019) Bawaslu Ciamis mencatat ada 57 petugas pengawas yang jatuh sakit, baik itu petugas pengawas TPS (PTPS), PKD, anggota Panwascam, maupun staf.
Empat orang masih dirawat di rumah sakit.
“Dan seorang gugur diduga akibat kelelahan, atas nama Nanda, pengawas TPS 21 Citeureup. Kami terus mendata petugas pengawas yang jatuh sakit,” ujar Uce.