Dua Petugas KPPS di Kota Bogor Meninggal Dunia, 8 Lainnya Dirawat 2 di Antaranya Tak Sadarkan Diri
Dua petugas KPPS di Kota Bogor meninggal dunia, sementara delapan lainnya dirawat dan dua di antaranya tak sadarkan diri.
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho
TRIBUNNEWSBOGOR COM, BOGOR TENGAH - Dua petugas KPPS di Kota Bogor meninggal dunia seusai menjalankan tugasnya sebagai penyelenggara pemungutan suara.
Ketua KPU Kota Bogor Samsudin mengatakan dua orang yang meninggal adalah anggota KPPS dan Ketua KPPS.
Dilaporkan juga beberapa petugas KPPS masih menjalani perawatan di rumah sakit.
"Iya, beberapa dirawat, ada yang sakit, terus ada yang jatuh dari motor karena ngantuk patah tulang ada yang dirawat di rumah. Kami ketika terima laporan langsung ke TKP dan rumah sakit dan duka kami sampaikan bantuan semampu kami kemudian lakukan pendataan kami laporkan ke KPU provinsi dan pusat," katanya usai menyampaikan bela sungkawa di rumah duka Jalan Balimbing, Kelurahan Tegalgundil, Kota Bogor.
Samsudin menambahkan, pihaknya masih menunggu arahan dari KPU pusat terkait atensi yang akan diberikan kepada para pejuang demokrasi yang gugur.
"Kami menunggu arahan KPU RI seperti apa mudah-mudahan seperti harapan kami ada atensi perhatian dari pemerintah memberikan santunan kepada korban," katanya.
Rasa duka cita mendalam juga disampaikan oleh Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.
Bima mengunjungi rumah sakit-rumah sakit tempat para pejuang demokrasi dirawat.
"Pemkot Bogor menyampaikan rasa duka mendalam dan belasungkawa yang tak terhingga atas meningggalnya Bapak Sofyan, Pemkot memberikan perhatian yang sangat dalam, karena almarhum wafat setelah menjalankann tugasnya," katanya.
Bima menambahkan, dari hasil peninjauan dan kunjungannya untuk menjenguk para pejuang demokrasi ada sekitar delapan petugas KPPS yang masih dirawat.
Dari delapan orang tersebut dua di antaranya masih dalam keadaan tidak sadarkan diri.
"Saya juga menjenguk sejumlah warga yang dirawat semuanya karena kelelahan, ada yang tipes ada yang stroke pendarahan di otak, total ada dua meninggal delapan masih dirawat," katanya.
Bima pun mengintruksikan kepada Dinas Kesehatan Kota Bogor untuk menyediakan ambulans di setiap PPK.
"Saya mengintruksikan kepada kepala dinas kesehatan untuk menyiapkan ambulans di masing masing PPK dan puskesmas Kota Bogor untuk memeriksa para petugas penyelenggara pemilu yang sedang menghitung suara antisipasi agar tidak ada korban," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Pemilu 2019 di Kota Bogor : 2 KPPS Meninggal Dunia, 8 Orang Dirawat, 2 Orang dalam Kondisi Koma.