Soal Pilpres 2019, Pengamat Unikom Bandung Sebut Alasan Prabowo Ungguli Jokowi di Jabar
Pengamat Komunikasi Politik Unikom Bandung, Adiyana Slamet, menyebut beberapa alasan Prabowo bisa ungguli Jokowi di Pilpres 2019 untuk wilayah Jabar.
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilda Rubiah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Pengamat Komunikasi Politik Unikom Bandung, Adiyana Slamet, mengungkap alasan Prabowo ungguli Jokowi di Pilpres 2019 untuk wilayah Jabar.
Menurut Adiyana Slamet, Prabowo ungguli Jokowi di Jabar karena kemampuan Prabowo mengkapitalisasi basis lama di Jawa Barat.
Ia proses Pilpres 2019 mengulang sejarah pada Pemilu 1955 di Jawa Barat.
"Jabar adalah basis Masyumi yang kemudian dikapitalisasi lagi oleh Prabowo, ini alasan pertama," ujar Adiyana Slamet kepada Tribun Jabar, Jumat (19/4/2019).
Selain itu, di Jawa Barat yang mayoritas memiliki karakter masyarakat religius, Prabowo mampu mengandeng sejumlah tokoh agama.
Adiyana Slamet menyebut, berdasarkan data sementara, memang perolehan suara Pilpres 2019 tidak jauh berbeda dengan 2014.
• Belasan Petugas Pemilu 2019 di Jabar Meninggal, Dipicu Serangan Jantung dan Kelelahan
• UPDATE Real Count KPU pemilu2019.kpu.go.id, Jokowi-Maruf Unggul, Apakah Prabowo-Sandi Akan Menyalip?
Jokowi hanya menang di 4 Kabupaten yaitu di Indramayu, Subang, Kabupaten Cirebon dan Pangandaran, sedangkan Probowo menang di 23 kabupaten/kota lain di Jabar.
Soal minimnya suara Jokowi di Jawa Barat, ucapnya, tidak dipengaruhi banyak atau sedikitnya kunjungan yang Jokowi ke Jabar.
Menurut Adiyana Slamet, 'kekalahan' Jokowi di Jabar juga karena banyak informasi soal kebijakan-kebijakan Jokowi yang tak tersampaikan.
Adanya politik identitas juga membuat Jokowi kalah di Jabar.
Alasan lain, ucap Adiyana, hanya dua partai koalisi di kubu Jokowi yang masif berkampanye di Jawa Barat.
"Saya melihat di antara partai koalisi (Jokowi), yang masif melakukan sosialisasi di alat peraga kampanye hanya PDI Perjuangan dan PKB," ujar Adiyana Slamet.