Dedi Mulyadi : Prabowo Menang di Jabar karena Persepsi Pemilih di Jabar terhadap Jokowi Tak Berubah
Dalam hal ini berdasarkan hasil hitung cepat, Jokowi kembali kalah oleh Prabowo dengan angka yang sama, 60 persen untuk Prabowo.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Maruf Amin wilayah Jabar, Dedi Mulyadi, mengatakan hasil Pilpres 2019 di Jawa Barat kembali mengulang Pilpres 2014.
Dalam hal ini berdasarkan hasil hitung cepat, Jokowi kembali kalah oleh Prabowo dengan angka yang sama, 60 persen untuk Prabowo.
Dedi mengatakan kerja keras seluruh komponen pendukung Jokowi-Maruf Amin di Jabar menjadi sia-sia karena persepsi pemilih tidak mengalami perubahan signifikan.
“Faktor persepsi pikiran orang Jawa Barat nyaris tidak ada perubahan antara tahun 2014 dengan hari ini,” ujarnya dalam konferensi pers di Bandung, Kamis (18/4/2019).
Meski upaya di lapangan sudah sangat maksimal mulai dari kampanye terbuka, kampanye dari pintu ke pintu, dan sejumlah sosialisasi hasil pembangunan, ternyata tidak cukup mengubah persepsi pemilih di Jabar.
• Terima Divonis 16 Bulan tapi Abdulkodir Tak Mau Dipenjara di Lapas Sukamiskin, Maunya di Kebonwaru
Menurut Dedi politik identitas dan isu hoaks yang menerpa Jokowi terbukti ampuh bagi para pemilih untuk memilih Prabowo-Sandiaga Uno. “Jokowi benar, bahwa tujuh juta warga Jabar termakan isu hoaks yang menimpa dirinya itu terbukti,” ujar Dedi.
Dedi mengaku urusan persepsi ini faktor paling kuat penyebab kekalahan Jokowi meski warga banyak yang menikmati kebijakan pemerintah Jokowi-Jusuf Kalla.
• Artur dan Jupe Baru Diperkenalkan, Sudah Cukupkah Kebutuhan Pemain Persib? Ini Penjelasan PT PBB
“Program keluarga harapan yang diterima 1,7 juta warga Jabar, ini artinya mereka menerima kebijakan Jokowi langsung diterima, tapi tidak memberikan efek tinggi pada Pak Jokowi,” katanya.
Menurutnya rumor yang dikelola di media sosial jauh lebih mendominasi ini juga karena akses internet di Jabar yang sangat tinggi. Hoaks ini sampai ke ujung-ujung kampung, media sosial memberikan efek besar.