7 Warga Binaan Lapas Sukamiskin Ikut UNBK, Seorang Sedang Bebas Bersyarat
tujuh warga Lapas Sukamiskin yang mengikuti UNBK di SMA Langlangbuana, Kelurahan Sukamiskin, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung.
Penulis: Daniel Andreand Damanik | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Daniel Andreand Damanik
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) berakhir hari ini, Senin (8/4/2019).
Demikian pula bagi tujuh warga Lapas Sukamiskin yang mengikuti UNBK di SMA Langlangbuana, Kelurahan Sukamiskin, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung.
Dari puluhan siswa yang mengikuti UNBK di sekolah tersebut, enam di antaranya adalah siswa yang masih menjalani masa pembinaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Sukamiskin dan seorang lagi dalam masa pembebasan bersyarat (PB).
Roni Nuryadi selaku Kasi Pembinaan LPKA Sukamiskin menjelaskan bahwa mata pelajaran yang diujikan ialah mata pelajaran IPA dan IPS.
Masing-masing siswa akan memilih pelajaran apa yang diminatinya untuk dikerjakan. Misalkan, jika siswa tersebut siswa jurusan IPS, maka berhak memilih soal Geografi, Sejarah dan lainnya.
Roni bersama seorang rekannya berjalan dengan enam orang anak warga binaan LPKA Sukamiskin menuju SMA Langlangbuana, Kota Bandung. Tidak terlihat perbedaan secara jelas antara anak binaan LPKA dan siswa SMA Langlangbuana saat ujian berlangsung.
• Sering Dilanda Banjir, Warga Kampung Bojongpulus Rancaekek Mengaku Tak Diperhatikan Pemerintah
• 6 Warga Binaan Lembaga Pembinaan Khusus Anak Sukamiskin Ikuti UNBK, Bersama Siswa SMA Langlangbuana
Dalam satu ruangan, terdapat 30 siswa pada sesi pertama yang melaksanakan UNBK.
Seorang guru SMA Langlangbuana, Rahmi Lasmiati menambahkan bahwa dari LPKA Sukamiskin terdapat empat anak jurusan IPA dan dua anak jurusan IPS, ditambah satu anak yang sudah bebas bersyarat jurusan IPA.
Pantauan Tribun Jabar, puluhan siswa tersebut, termasuk anak binaan LPKA Sukamiskin, serius mengerjakan soal yang ada di komputer dihadapan masing-masing siswa.
Sesama siswa reguler dan anak binaan LPKA Sukamiskin terlihat berbaur tanpa ada kecanggungan karena status sehari-hari yang berbeda.
Pukul 09.30 WIB, ujian berakhir dan puluhan anak terlihat meninggalkan ruang ujian berbasis komputer tersebut.
Rahmi Lasmiati juga menambahkan, pada ujian tahun 2017 seorang anak yang dibina di LPKA Sukamiskin, meraih nilai tertinggi untuk mata kuliah Ekonomi se-angkatan SMA Langlangbuana.
Sekolah Menengah Atas (SMA) Langlangbuana menjadi sekolah induk LPKA Sukamiskin berdasarkan Surat Keputusan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.