Ketua TKD Jabar Sebut Indramayu Harus Dapat Perhatian Lebih, Ini Solusi yang Ditawarkan Dedi Mulyadi
Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Maruf Amin wilayah Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengatakan, Indramayu adalah salah satu lumbung suara
Penulis: Haryanto | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Haryanto
TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Maruf Amin wilayah Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengatakan, Indramayu adalah salah satu lumbung suara paslon nomor urut 01.
Hal itu, kata Dedi, terlihat pada Pemilu 2014 lalu, suara Jokowi-JK di Indramayu mencapai 59 persen.
Oleh karena itu, Dedi berharap Indramayu diperhatikan betul oleh Jokowi jika menang Pilpres.
Menurut Dedi, Indramayu harus diperhatikan karena selama ini masyarakatnya belum benar-benar sejahtera. Ia menyebutkan, masyarakat Indramayu adalah nelayan dan petani. Namun kebanyakan dari mereka adalah buruh.
Menurut Dedi, solusi untuk masyarakat di pantai utara Indramayu adalah memberikan bantuan kepada buruh nelayan dengan "kartu sakti" Jokowi. Lalu anak-anak mereka juga harus mendapat jaminan pendidikan yang layak.
"Bahkan kalau perlu didirikan SMK perkapalan di sana sehingga anak-anak nelayan bisa bersekolah dan mengubah nasib orangtua mereka," kata Dedi di Purwakarta, Sabtu, (6/04/2019).
Sementara di daerah pertanian, Dedi mengatakan, solusi yang pantas untuk mereka adalah bantuan non pangan tunai.
• Dana Hibah Keagamaan Tak Kunjung Cair, Kabag Kesra Bantah Terkait Pemilu
Sebab, kata Dedi, banyak di antara mereka, meski berada di lumbung padi, tetapi masih membeli beras. Itu karena mereka hanya menjadi buruh tani, sementara sawah-sawahnya dimiliki beberapa orang.
"Di daerah pertanian, mereka memproduksi beras, jadi buruh tani, tapi mereka tetap membeli beras. Jadi mereka membeli beras yang mereka produksi sendiri," kata Dedi.
"Indramayu memang lumbung beras, tapi konsumsi raskin masih tinggi," ujarnya.
Dia menjelaskan, para petani harus bisa mendapat akses beras yang mereka produksi.
"Bantuan pangan non tunai adalah solusi terbaik. Jumlahnya harus ditingkatkan, tidak 10 kilogram, melainkan 20 kilogram," kata mantan Bupati Purwakarta ini.
Bojan Malisic Tak Yakin Liga 1 2019 Dimulai 9 Mei, tapi Mengaku Akan Sabar Menunggu https://t.co/83AMj8sG39 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) April 6, 2019