Kapolres Garut Dituding Dukung Jokowi

Siapa AKP Sulman? Namanya Jadi Pembicaraan Setelah Tuding Ada Arahan Dukung Jokowi-Ma'ruf

NAMA AKP Sulman Aziz menjadi pembicaraan setelah menuding ada arahan dari Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna untuk mendukung pasangan Jokowi-Maruf

Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Widia Lestari
Kolase Tribun Jabar dan istimewa
Kolase Tribun Jabar/dokumen istimewa, Jokowi dan Prabowo 

NAMA AKP Sulman Aziz menjadi pembicaraan setelah menuding ada arahan dari Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna untuk mendukung pasangan Jokowi-Maruf Amin.

Ia adalah mantan Kapolsek Pasirwangi Kabupaten Garut.

Kini, AKP Sulman Aziz dimutasi ke Polda Jabar seksi penanganan pelanggaran.

Berdasarkan pengakuannya, AKP Sulman Aziz sudah bekerja sebagai polisi selama 27 tahun.

Pada Minggu (31/3/2019), AKP Sulman Aziz mendatangi lembaga bantuan hukum Lokataru, Jakarta Timur.

Di hadapan awak media, AKP Sulman mengaku dalam rapat Februari lalu, Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna memerintahkan para kapolsek untuk menggalang dukungan pasangan calon nomor urut 01.

Mantan Kapolsek Pasirwangi, AKP Sulman Aziz
Mantan Kapolsek Pasirwangi, AKP Sulman Aziz (Istimewa)

Ia dan para kapolsek diancam akan dimutasikan bila paslon nomor urut 01 kalah di wilayahnya.

Menurut AKP Sulman Aziz, pemutasiannya ke Polda Jabar dikarenakan dirinya dituduh mendukung acara deklarasi Prabowo-Sandi di wilayahnya pada 15 Februari lalu.

Ia juga dituduh membiayai acara deklarasi tersebut.

Prabowo Subianto dan Jokowi
Prabowo Subianto dan Jokowi (Kolase Tribun Jabar (Istimewa))

Namun, tuduhan tersebut ia bantah.

Tuduhan mendukung paslon nomor urut 02 muncul karena ia sempat berfoto dengan salah satu pemuka agama setempat yang mendukung Prabowo-Sandi.

Pemuka agama tersebut adalah ketua panitia acara deklarasi.

AKP Sulman mengatakan ia hanya sekadar berfoto sambil membuat laporan untuk dilaporkan kepada Kapolres.

Ia mengaku hanya melakukan tugas sebagai kapolsek.

Bantahan Kapolres Garut

Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna menyebut tudingan AKP Sulman Aziz tidak berdasar.

Menurutnya, mutasi yang dikenakan kepada AKP Sulman Aziz berdasarkan aturan.

Ia mengatakan rotasi mutasi wajar dilakukan karena beberapa kapolsek akan pensiun.

Terlebih, AKP Sulman Aziz sudah lama menjabat sebagai Kapolsek Pasirwangi.

AKP Sulman Aziz mengaku ada pertemuan dengan para kapolsek setiap bulannya namun itu terkait pengamanan Pemilu 2019.

Kapolres Garut, AKBP Budi Satria Wiguna bersama Dandim 0611/Garut, Letkol Inf Asyraf Azis dan Kepala Bakesbangpol Garut, Wahyudijaya saat memberikan keterangan tentang perkembangan kasus pembakaran bendera di Mapolres Garut, Selasa (23/10/2018).
Kapolres Garut, AKBP Budi Satria Wiguna bersama Dandim 0611/Garut, Letkol Inf Asyraf Azis dan Kepala Bakesbangpol Garut, Wahyudijaya saat memberikan keterangan tentang perkembangan kasus pembakaran bendera di Mapolres Garut, Selasa (23/10/2018). (Tribun Jabar/Firman Wijaksana)

Polda Jabar Buka Suara

Sama seperti Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna, kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko membantah adanya upaya penggalangan dukungan kepada salah satu paslon.

Menurutnya, AKP Sulman Aziz bukan dimutasi karena mendukung paslon nomor urut 02.

Mutasi dianggap bentuk penyegaran di tubuh internal Polri.

"Semua jabatan ada batasnya, tidak mungkin selamanya," katanya.

"Dari kapolsek ke kepala seksi biasa aja, bukan yang luar biasa, bukan pula demosi. Jadi yang bersangkutan ini pengalaman di bidang lalu lintas, jadi di telegramnya, ‎dia kompeten membidangi lalu lintas. Di jabatan barunya, dia membidangi urusan penegakan hukum lalu lintas," ujar dia.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko (mega nugraha/tribun jabar)
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved