Bung Towel Berharap Satgas Antimafia Bola Tetap Ada untuk Memantau Jalannya Kompetisi
Pengamat sepak bola nasional, Tommy Welly mengapresiasi kinerja Satgas Antimafia Bola.
Penulis: Ferdyan Adhy Nugraha | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferdyan Adhy Nugraha
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pengamat sepak bola nasional, Tommy Welly mengapresiasi kinerja Satgas Antimafia Bola.
Satgas yang dipimpin oleh Brigjen Pol Hendro Pandowo ini berhasil menangkap 16 tersangka, tujuh di antaranya ditahan.
Menurut Tommy Welly, Satgas Antimafia Bola sudah menunjukan hasil kinerjanya sejak dibentuk Desember 2019.
"Satgas kalau sekarang kan ada batas waktu enam bulan, sejauh ini sudah positif hasilnya ya produktif," ujar Tommy Welly kepada awak media di Hotel El Royale, Jalan Merdeka No 2, Bandung, Kamis (28/3/2019).
Pria yang akrab disapa Bung Towel ini berharap ked epannya Satgas Antimafia Bola bisa terus ada.
Karena sejauh ini, Satgas Antimafia Bola hanya diberikan waktu bekerja selama kurang lebih enam bulan.
"Ke depannya sistem kerjanya yang perlu ada, bentuknya apakah formatnya masih terpisah atau harus ada di dalam federasi dengan nama apa, itu bisa di pikirkan," katanya.
• 7 Orang Hidup Berdesakan di Gubuk Bekas Kandang Kambing Ukuran 2,5 m x 2,5 m di Padalarang
Menurutnya pengaturan skor merupakan musuh bersama bagi pecinta sepak bola di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Sehingga diharapkan, adanya Satgas Antimafia Bola bisa menghilangkan kasus-kasus yang berkaitan dengan jual beli pertandingan.
"Jadi bisa (Satgas) bisa diformulasikan dalam bentuk komite, apakah komite ad hoc, apakah komite tersendiri. Karena ini kerjanya harus diam-diam, sebagai bagian dari upaya penegakan hukum sepak bola," katanya.
Oleh karena itu, Tommy Welly berpendapat bahwa Satgas Antimafia Bola harus tetap ada untuk memantau jalannya kompetisi.
"Menurut saya secara praktik harus tetap ada untuk memantau jalannya kompetisi," ucapnya.
• Fabiano Mencoba Bangun Chemistry dengan Bojan Malisic Cs, Butuh Waktu Agar Klop