Pilpres 2019

Fadli Zon Geram dengan Tudingan Bendera HTI Berkibar di Kampanye Prabowo-Sandi

Menurut Fadli Zon, apa salahnya ada yang mengibarkan bendera tersebut saat kampanye.

Editor: Ravianto
KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (28/6/2018). 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Fadli Zon geram dengan tudingan berkibarnya bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dalam kampanye Prabowo di Manado.

Menurut Fadli Zon, bendera tersebut bukanlah bendera HTI melainkan bendera Rasulullah.

"Itulah kalau bendera Rasulullah itu berbeda, sudah berkali-kali ini dieksploitasi. Tulisan Lailahaillallah Muhammadarrasulullah adalah bendera Nabi Muhammad. Itu bukan bendera HTI. Ini jangan termakan oleh provokasi-provokasi semacam itu dan saya kira itu korelasinya kalimat tauhid itu," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (25/3/2019).

Menurut Fadli Zon, apa salahnya ada yang mengibarkan bendera tersebut saat kampanye.

Karena bendera tersebut tidak dilarang, tidak seperti bendera PKI.

"Saya kira apa masalahnya di bendera Rasulullah. Saya kira dan isinya saya kira kalimat tauhid itu ajaran islam itu bukan PKI kalau lu bawa bendera PKI baru itu salah," katanya.

Lagian menurut Fadli bendera tersebut sering berkibar dalam sejumlah acara reuni 212.

Meskipun demikian, Fadli mengatakan bahwa pihaknya tidak pernah membawa bendera tersebut dalam setiap kampanye.

"Bendera itu dibawa bukan oleh masa, yang bawa bukan dari kita dan banyak kan selama ini di acara acara reuni 212 ribuan bendera seperti itu," katanya.

Sebelumnya, seperti dikutip Kompas.com dari Antara, Juru bicara Tim Kampanye Nasional pasangan Jokowi-Ma'ruf (TKN) Ace Hasan Syadzily menyebut bendera Al-Liwa yang merupakan panji Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) berkibar di tengah kampanye terbuka Prabowo Subianto di Manado, Minggu.

"Semakin jelas dan nyata Prabowo-Sandi didukung kelompok eks HTI. Indikasinya, keberanian mereka mengibarkan bendera Al-Liwa di panggung utama kampanye (Prabowo) di Kota Manado, bendera itu tampak tegak berdiri," ujar Ace dalam siaran pers di Jakarta, Minggu.

Ace mengatakan bendera Al-Liwa adalah bendera yang menjadi panji HTI, yakni kelompok yang selama ini selalu menyuarakan konsep khilafah dan anti terhadap "nation-state", yang secara terang-terangan mengakui ingin menegakkan sistem khilafah yang anti-Pancasila.

"Eks HTI selama ini ada di balik pendukung utama Prabowo-Sandi. Mereka sangat militan melawan pemerintahan Jokowi karena Pemerintahan Jokowi bersikap tegas terhadap organisasi yang ingin mengancam ideologi Pancasila dan NKRI," kata Ace.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved