Ridwan Kamil Lantik 14 Kadis dan Kabiro Pemprov Jabar, Satu dari Kalimantan, Satu dari Jakarta

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melantik 14 pejabat tinggi pratama yang akan mengisi kursi kepala organisasi perangkat daerah (OPD)

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Ichsan
Humas Pemprov Jabar
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melantik 14 pejabat tinggi pratama yang akan mengisi kursi kepala organisasi perangkat daerah (OPD) atau kepala dinas (Kadis) dan kepala biro (Kabiro) Pemprov Jabar di Gedung Sate, Rabu (6/3/2019). Para pejabat pratama ini merupakan hasil seleksi terbuka atau open bidding yang dilaksanakan sejak akhir 2019.

Pejabat yang dilantik tersebut adalah Bambang Tirtoyuliono sebagai Kepala Dinas Sumber Daya Mineral, Kusmana Hartadji sebagai Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil, M Ade Afriandi sebagai Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan Hery Antasari sebagai Kepala Dinas Perhubungan.

Selanjutnya, A Koswara dilantik sebagai Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang, Linda Al Amin sebagai Kepala Dinas Sumber Daya Air, Engkus Sutisna sebagai Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Dedi Supandi sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, dan Setiaji sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika.

Kemudian, Iip Hidajat dilantik sebagai Kepala Biro Umum, Ika Mardia sebagai Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa, Eni Rohyani sebagai Kepala Biro Hukum dan HAM, Hermansyah sebagai Kepala Biro Humas dan Protokol, dan Ida Wahida Hidayati sebagai Kepala Biro Pelayanan dan Pengembangan Sosial.

Posisi Kepala Dinas Kesehatan masih kosong karena jumlah peminat open bidding untuk menempati posisi tersebut masih kurang memenuhi syarat. Pemprov Jabar selanjutnya akan melelang posisi tersebut.

Oppo F11 Segera Rilis, Berikut Harga dan Spesifikasi Lengkapnya, Unggul Mana Dibanding Vivo V15?

Ridwan Kamil mengatakan pihaknya melantik 14 pejabat baru tersebut karena ingin mendudukkan proses karir ASN ini sesuai aturan dan kompetensi. Maka proses seleksi ini dilakukan cukup lama, dari November 2018.

"Saat proses seleksi, saya tidak tahu sampai tiga besar. Semua diserahkan ke pansel. Dari 14 nama itu, ada perempuan 4 orang, dan 10 laki-laki. Tidak banyak yang diterima dari luar, tidak seperti yang dikhawatirkan. Sembilan orang masih internal, lima dari luar. Dari Kalimantan dan DKI Jakarta satu, Kota Bandung dua," katanya.

Para kepala OPD ini, katanya, diberi beban pada 100 hari kerja membuat gebrakan program dan membantu berbagai urusan pemerintahan yang tertunda, khususnya pengadaan barang dan jasa.

"Saya yakin inilah kabinet mantap, saya bisa lelap tidur," kata Emil yang kemudian menyatakan proses seleksi ini menerima masukan dari KPK dan BIN.


Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved