Teman-teman Kampus Aditya Mantan Pemain Persib Bandung Menggalang Dana Operasi Amputasi Kaki
Sejak kecelakaan 2 tahun lalu, Aditya mantan Pemain Persib belum bisa kualih. Aktivitasnya hanya di rumah. Kaki kanannya harus diamputasi.
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Kisdiantoro
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilda Rubiah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Teman-teman kuliah Aditya (21), mantan pemain Persib Bandung yang kini sedang menunggu operasi amputasi kaki kanannya, melakukan penggalangan dana.
Iktiar penggalangan dana itu agar operasi amputasi kaki kanan Aditya yang mantan Pemain persib bisa segera dilakukan.
Sebab, jika operasi amputasi itu tak segera dilakukan, khawatir kondisi kaki kanannya bisa mempengarui kesehatan organ tubuh lainnya.
Dheby Febhian (28) Mahasiswa Sastra Inggris yang juga teman yang mendampingi pengobatan Aditya, mengatakan sejak kecelakaan tersebut Adit masih belum bisa mengikuti perkuliahan dan beraktivitas seperti biasanya di kampus Universitas Negeri Islam Sunan Gunung Djati Bandung (UIN SGD Bandung)
Dheby Febhian mengaku saat ini Adit didampingi olehnya untuk melakukan pengobatan lanjutan dan mengumpulkan donasi bersama temannya yang lain untuk membantu Adit.
Dheby dan teman kuliahnya yang lain tengah melakukan pengumpulan dana, untuk meringankan biaya operasi amputasi dan kaki palsu untuk Aditya.
• Bantu Aditya Yuk, Mahasiswa yang Harus Diamputasi Kakinya Karena Terkendala Biaya, Ini Caranya
2 Tahun Berobat Belum Ada Perubahan
Sudah hampi tiga tahun ini, Mantan pemain Persib Bandung U-17, Aditya (21), kini hanya bisa tergolek di tempat tidur.
Aditya yang sempat menjadi bagian Persib Bandung 2014 lalu itu, saat ini tak bisa menyalurkan hobinya bermain sepak bola.
Sejak mengalami kecelakaan saat memperkuat tim UIN Sunan Gunung Djati Bandung, kampus tempat Aditya kuliah, melawan Unpad, di Lapangan Jati Torabika Cup tahun 2016 lalu.
Aditya mengalami cedera patah tulang, karena kaki kanannya tertendang kiper lawan.
Dheby Febhian (28) Mahasiswa Sastra Inggris yang juga merupakan teman yang mendampingi pengobatan Aditya saat ini mengatakan sejak kecelakaan tersebut Adit masih belum bisa mengikuti perkuliahan dan beraktivitas seperti biasanya.
"Setelah terkena cedera itu, menjalani pengobatan dan salah penanganan, aktivitas Adit distop," ujar Dheby Febhian (28), kepada Tribun Jabar melalui sambungan telepon, Kamis (28/2/2019).

Dheby menceritakan berbagai jalur pengobatan yang dilakukan terhadap Adit sampai saat ini tidak membuat kondisi Adit pulih dan paling tidak membawa hasil yang bagus.
Sebelumnya Adit sempat di bawa berobat ke Rumah Sakit Halmahera Bandung, namun karena terkendala di biaya maka pengobatannya tidak dilanjutkan.
Kala itu, Adit masih bersabar, bertawakal, dan optimis bahwa kondisi kakinya akan membaik, ia berharap keajaiban datang kepadanya.
Namun dua tahun berlalu sudah, kian lama kondisi perkembangan kaki Aditya semakin memburuk.
Setelah akhirnya melakukan cek up kontrol kembali ke rumah sakit, dokter melakukan pengamatan bahwa kondisi kaki kanannya yang semakin memprihatinkan, hingga dirujuk untuk mengambil tindakan amputasi.
Saat itu, Adit pun belum siap dihadapkan dengan pilihan kehilangan kakinya yang selama ini telah menjadi organ penghubung untuk menyalurkan gairahnya di dunia sepakbola.
Hingga akhirnya setelah menunggu hampir dua tahun berikhtiar melakukan berbagai cara pengobatan, namun kondisi kaki Adit memperlihatkan hasil lain.
Dengan ketabahan dan keikhlasannya, akhirnya Adit memutuskan melakukan tindakan amputasi yang ia anggap sebagai jalan yang terbaik.
Demi menghindari segala kemungkinan buruk infeksi yang dapat memperparah kondisi jaringan tubuhnya yang lain.
Dheby mengatakan hingga saat ini, Adit masih seceria dan semangat dulu, kendati setelah memutuskan bahwa amputasi adalah jalan terbaik.
"Semangatnya untuk bangkit besar sekali. Adit sempat bilang, bahwa kami sedang sama-sama berjuang. Bedanya, kami berjuang untuk skripsi, Adit berjuang untuk bangkit kembali," ujar Dheby.
Saat ini Adit tinggal di rumahnya di Parakan Saat Arcamanik Bandung, sambil menunggu hasil menjalani mengobatan dan penanganan tindak lanjut operasi.
• 2 Tahun Tak Bisa Beraktivitas, Eks Diklat Persib Bandung Harus Segera Operasi Amputasi
Keluarganya Sedang Repot
Adit memiliki seorang ibu sedang hamil 8 bulan, dua adiknya yang masih sekolah, dan seorang kakak bernama Yusrizal Luthfi (25) yang juga mendampinginya saat ini.
Yusrizal Luthfi (25) mengatakan Adit memiliki semangat untuk bangkit dan melanjutkan hidup, berkeinginan berkativitas seperti dulu kala meskipun nanti ada yang berbeda.
"Alhamdulillah selama ini Adit bisa menerima kondisinya dan mengikuti jalan terbaik," ujar kakaknya itu.
Yusrizal menjelaskan Adit merupakan satu di antara mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung jurusan Sejarah dan Peradaban Islam, Fakultas Adab dan Humaniora angkatan 2015, berprestasi dan mendapatkan beasiswa Bidikmisi.
• Jelang Persib Bandung vs PS Tira Persikabo: Maung Bandung Minus Tiga Pilar
Demikian Adit menorehkan prestasinya itu di bidang non akademik sebagaimana bakatnya bermain sepakbola.
Adit seringkali ikut serta membela tim sepakbolanya mewakili atas nama kampus, fakultas maupun jurusannya.
Ia juga sempat mengikuti beberapa pertandingan seperti di IAIN Tulungagung, Torabika Cup, Persib Singaperbangsa, Piala Suratin 2014 dan pertandingan lainnya.
Tak heran memang dulu dirinya memiliki jejak sempat bergabung dalam persib U-17 tahun 2014.