Persib Bandung
2 Tahun Tak Bisa Beraktivitas, Eks Diklat Persib Bandung Harus Segera Operasi Amputasi
"Setelah terkena cedera itu, menjalani pengobatan dan salah penanganan, aktivitas Aditya di-stop," ujar Dheby Febhian (28), kepada Tribun Jabar melalu
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Theofilus Richard
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilda Rubiah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sudah tiga tahun ini, Mantan pemain Diklat Persib Bandung, Aditya, kini hanya bisa tergolek di tempat tidur.
Aditya yang sempat menjadi bagian Diklat Persib Bandung pada 2014, saat ini tak bisa lagi bermain sepakbola.
Sejak mengalami kecelakaan saat memperkuat Tim UIN Sunan Gunung Djati Bandung, kampus tempat Aditya kuliah, melawan Unpad, di Lapangan Jati Torabika Cup tahun 2016 lalu.
Aditya mengalami cedera patah tulang, karena kaki kanannya tertendang kiper lawan.
Dheby Febhian (28), Mahasiswa Sastra Inggris yang juga merupakan teman Aditya, sering mendampingi Aditya saat berobat ke rumah sakit.
"Setelah terkena cedera itu, menjalani pengobatan dan salah penanganan, aktivitas Aditya di-stop," ujar Dheby Febhian (28), kepada Tribun Jabar melalui sambungan telepon, Kamis (28/2/2019).
Dheby menceritakan bahwa berbagai cara pengobatan yang telah coba dijalani belum membawa hasil yang baik.
Sebelumnya Aditya sempat di bawa berobat ke Rumah Sakit Halmahera Bandung, namun karena terkendala biaya maka pengobatannya tidak dilanjutkan.
Saat itu, Aditya masih bersabar dan memiliki harapan bahwa kakinya akan sembuh.
Tetapi setelah dua tahun, kondisi kakinya malah memburuk.
Setelah memeriksakan kembali kakinya ke rumah sakit, dokter merujuknya untuk operasi amputasi.
Operasi amputasi harus ditempuh demi menghindari infeksi pada jaringan tubuh lain.
Mendengar bahwa kakinya harus diamputasi, Aditya merasa belum siap. Sebagai pemain sepakbola, kaki menjadi bagian terpenting dalam hidupnya.
• Batasi Lagu Bahasa Inggris, KPID Jawa Barat Dianggap Ingin Matikan Keberadaan Radio
• Usai Pertemuan Donald Trump dan Kim Jong-Un, Jepang Hormati dan Korea Selatan Kecewa
Dengan ketabahan dan keikhlasannya, akhirnya Aditya memutuskan menerima bahwa kakinya diamputasi, sebagai jalan terbaik.