Pilpres 2019

Dedi Mulyadi Sebut Tepat, Langkah Kepolisian Amankan Ibu-ibu yang Diduga Kampanye Hitam di Karawang

Ketiganya diduga melanggar pasal ujaran kebencian karena telah memfitnah Capres nomor urut 01 di wilayah Karawang.

Penulis: Haryanto | Editor: Ravianto
twitter
Potongan gambar video berisikan dugaan kampanye hitam terhadap pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Jokowi-Maruf, beredar di media sosial. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Haryanto

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) untuk Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengapresiasi langkah kepolisian karena telah menindak tegas pelaku yang melakukan kampanye hitam di Karawang.

Diketahui, tidak lama setelah video berdurasi 59 detik itu viral, tiga orang wanita asal Karawang ditangkap oleh pihak Krimal Khusus Polres Karawang bersama Polda Jabar.

Penangkapan yang dilakukan pada Minggu (24/2/2019) itu berdasarkan laporan dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin.

Ketiganya diduga melanggar pasal ujaran kebencian karena telah memfitnah Capres nomor urut 01 di wilayah Karawang.

"Menurut saya (tindakan kepolisian) sudah tepat, kalau tidak segera dilakukan penangkapan akan semakin banyak orang yang melakukan hal semacam itu," kata Dedi saat ditemui di Purwakarta, Senin (25/2/2019).

Sebab menurutnya, karakter masyarakat Indonesia cenderung akan meniru orang lain, apalagi yang sedang viral.

Oleh karena itu, jika fitnah dalam bentuk kampanye hitam seperti yang dilakukan ibu-ibu tersebut dibiarkan, dikhawatirkan aksi serupa terjadi di daerah lain.

Dedi menyebut bahwa penegakan hukum harus ditegakkan, karena kasus dalam video tersebut telah masuk dalam ranah kriminalitas.

"Kalau dalam bahasa sundanya itu tuturut munding (suka meniru). Agar tidak tuturut munding, harus ada langkah hukum yang ditegakkan, pada siapapun. Hukum tegas jangan hanya ke segelintir orang, tapi harus kesemua pihak," ucap dia.

Termasuk juga jika ada pendukung maupun tim dari Capres 01 melanggar peraturan maupun hukum, Ketua DPD Golkar Jabar itu menegaskan harus turut ditindak.

Sebab menurutnya hukum di Indonesia ini harus berkeadilan dan tajam kesemua pihak tanpa terkecuali.

Seperti diketahui, pada video itu ketiga wanita menyebut jika Jokowi-Maruf Amin menang, tidak akan ada suara azan.

Li disebutkan pula nantinya tidak ada lagi yang memakai kerudung, dan perkawinan sesama jenis akan diijinkan.

Video tersebut diunggah pemilik akun Twitter @citrawida5. Dalam video tersebut tampak tiga perempuan tengah berbicara kepada salah seorang penghuni rumah dalam bahasa Sunda.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved