Warga Cireundeu Khawatir Banjir Lebih Besar, Pengembang Didesak Bikin Dinding Penahan Tanah
Warga Kampung Adat Cireundeu meminta pihak pengembang Perumahan Griya Asri Cireundeu
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Warga Kampung Adat Cireundeu meminta pihak pengembang Perumahan Griya Asri Cireundeu untuk segera membuat Dinding Penahan Tanah (DPT), karena banjir lumpur yang lebih besar dikhawatirkan kembali terulang saat turun hujan deras.
Banjir lumpur yang terjadi pada Sabtu (23/2/2019) membuat warga setempat khawatir. Sebab, apabila pihak pengembang tetap lalai dalam membuat DPT dikhawatirkan terjadi banjir atau longsor yang lebih besar dari atas proyek tersebut.
Rahman (40) warga sekitar yang rumahnya tepat dibawah proyek pembangunan, mengatakan, banjir tersebut sempat membuat warga panik karena banjirnya disertai lumpur akibat tanah dari lahan pembangunan tergerus air hujan.
"Kemudian tanah yang longsor dari tebing itu masuk ke aliran sungai, kemudian airnya meluap ke sebagian halaman rumah warga. Jadi seharusnya pengembang segera membuat DPT," ujarnya saat ditemui di Kampung Adat Cireundeu, Minggu (24/2/2019).
Bahkan kata dia, yang membuat warga termasuk dirinya panik itu, sebuah bangunan tempat pengolahan singkong, bagian dindingnya ambrol akibat banjir tersebut aliran airnya cukup deras.
Kendati demikian banjir lumpur tersebut tidak sempat masuk ke dalam rumah warga. Sebab, warga setempat langsung berjibaku membersihkan sampah dan ranting pohon yang menyangkut dialiran sungai.
"Tapi tetap saja warga khawatir kalau hujan deras terjadi banjir yang lebih besar. Alhamdulillah banjir tadi malam tidak menyebabkan adanya korban," kata dia.
• Menikah Saat Banjir, Pengantin Pria dan Rombongan Harus Pakai Perahu Menuju Tempat Resepsi
Setelah kejadian itu, lanjutnya, pihak pengembang memang bertanggung jawab, tetapi hanya sebatas memberikan material untuk membuat penghalang di aliran sungai agar air tidak kembali meluap.
Tokoh Kampung Adat Cireundeu, Asep Abas, juga mengatakan, sebelum pengembang membangun DPT, warga setempat pasti khawatir kejadian yang sama kembali terulang.
"Kalau khawatir pasti ada, tapi pengembang juga pasti memikirkan untuk antisipasinya dan pemerintah juga mengeluarkan izin pasti berdasarkan kajian," katanya.
• Menpora Batal Datang, Aa Umbara Tambah Hadiah Turnamen Futsal se-KBB Jadi Rp 20 Juta
Atas hal tersebut, ia meminta ke pihak pengembang untuk tidak melanjutkan pembangunan sebelum membuat DPT agar banjir atau longsor yang lebih besar tidak terjadi.
"Sebelumnya juga pernah terjadi (banjir) tapi penyebabnya akibat ranting pohon tersumbat dialiran air ini," katanya.