Ini Tanggapan Menko Kemaritiman Soal Hasil Audit BPK Terkait Program Citarum Harum
Sebelumnya anggota IV BPK RI, Rizal Djalil mengkritik Program Citarum Harum yang digagas pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Penulis: Mumu Mujahidin | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mumu Mujahidin
TRIBUNJABAR.ID, SOREANG - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI/ Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengaku belum tahu terkait hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan ( BPK) yang menilai program Citarum Harum memiliki potensi program pencitraan karena tak menyentuh akar permasalahan.
Sebelumnya mantan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), yang saat ini menjadi Anggota IV BPK RI, Rizal Djalil mengkritik program Citarum Harum yang digagas pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Menurut Rizal dari hasil audit yang dilakukan lembaganya, program Citarum Harum memiliki potensi program pencitraan karena tak menyentuh akar permasalahan.
"Saya tidak tahu auditnya wong belum setahun (Citarum Harum)," ujarnya saat menghadiri Citarum Expo 2019 yang diselenggarakan Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat di Gedong Sabilulungan Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa (19/02/2019).
Menurutnya proses program Citarum Harum ini baru berjalan sekitar 11 bulan, dari Maret tahun lalu sampai sekarang (Februari). Dengan target program normalisasi Sungai Citarum dari hulu sampai hilir ini hingga tujuh tahun kedepan.
"Jadi sekarang gaungnya sudah dilihat oleh internasional, bahwa Indonesia itu serius. Kalau ada yang bilang ini pencitraan, saya kira jauh dari itu. Karena ini menyangkut masa depan rakyat Jabar di bantaran Citarum," tuturnya.
Luhut menuturkan jika Sungai Citarum ini kotor maka akan menimbulkan pencemaran pada produksi ikan dan padi. Selain tercemarnya produksi padi dan ikan, bayi yang dilahirkan juga berpotensi terkena kontet (stunting).
"Kita tidak mau melihat generasi orang Jabar nanti kontet karena kita salah," ujarnya.
Luhut menuturkan anggaran program Citarum Harum sebesar Rp 605 miliar diperkirakan akan turun pada Maret nanti. Nilai anggaran ini lebih besar dari tahun sebelumnya.
"Tapi itu akan bertahap, kita juga akan terus lihat untuk dibesarkan lagi (anggarannya). Bukan hanya itu, banyak sekarang peminatnya dari perusahaan-perusahaan yang CSR-nya diikutkan kesini," katanya.
Dikatakannya jika program Citarum Harum ini dapat ditargetkan selesai dalam 7 tahun ke depan. Namun Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil sendiri optimis program Citarum Harum ini dapat tuntas dalam 5 tahun ke depan.
"Tapi kalau Jabar rakyatnya tidak mendukung ya tidak akan tercapai juga. Jadi harus kita sama-sama. Jangan ada istilah pencitraan, tidak ada itu. Karena ini masalah kesehatan generasi kita yang akana datang," pungkasnya. (mud)
• Hadapi Debat Pilpres Ketiga, Maruf Amin Bicara Soal Saling Serang dan Minta Sandiaga Tidak Sungkan
• Ganti Bupati, Kantor Pemda KBB, Alun-alun dan Pasar Lembang Pun Warnanya Diganti, Khas Partai Nasdem