Jejak Joko Driyono, Bos Berpengaruh di Sepak Bola, Tersangka Perusakan Bukti Kasus Pengaturan Skor
Joko Driyono ditetapkan jadi tersangka perusakan barang bukti kasus pengaturan skor.
Penulis: Widia Lestari | Editor: taufik ismail
TRIBUNJABAR.ID - Belum lama menggantikan posisi Edy Rahmayadi sebagai Plt ketua umum PSSI, Joko Driyono kini tersandung kasus pengaturan skor.
Joko Driyono ditetapkan jadi tersangka perusakan barang bukti kasus pengaturan skor.
Penetapan tersangka ini dilakukan setelah Satgas Antimafia Bola menggeledah apartemennya di Taman Rasuna, Jakarta Selatan, Kamis (14/2/2019).
Sejumlah barang bukti pun ditemukan dari apartemen Joko Driyono.
Mulai dari deretan ponsel, laptop, iPad, tumpukan dokumen pertandingan dan PSSI, bukti transfer, hingga buku tabungan, uang tunai, dan kartu kredit.
Ada pula buku hitam kecil, kuitansi, tablet, dan flash disk.
Berita ini bisa jadi memberi kejutan pada publik.

Hal ini disebabkan kiprah Joko Driyono di persepakbolaan tanah air.
Joko Driyono bukan orang sembarangan, kariernya terus meroket di sepak bola Indonesia.
Sepak terjangnya ini tak lepas dari awal mula hidupnya tertarik terhadap olahraga sepak bola.
Mulanya, Joko Driyono pun seorang pemain sepak bola.
Dikutip Tribunjabar.id dari Tribunnews, Joko Driyono pernah bergelut di klub bawah tanah dari Ngawi pada kompetisi Piala Suratin.
Masa remaja Joko Driyono pun kerap dihabiskan untuk mengikuti kejuaran sepak bola antarpelajar.
Lambat laun kemampuan sepak bolanya semakin meningkat sejak bergabung di klub Putra Gelora.
Ia bekerja keras untuk meraih cita-citanya sebagai pesepak bola andal dan profesional.

Namun, cinta-citanya itu tak bisa tercapai sehingga Joko Driyono memilih melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
Ia mengenyam pendidikan tinggi di Instititus Teknologi Surabaya (ITS).
Walaupun tak bisa menjadi pesepak bola profesional, ketertarikannya terhadap sepak bola tak pernah padam.
Dikutip Tribun Jabar dari Kompas, ia pun menjajaki karier sebagai jurnalis olahraga.
Dari sanalah sepak terjangnya di dunia sepak bola dimulai.
Setelah itu, Joko Driyono berkarier di klub sepak bola tanah air.
Ia bahkan menjadi bos besar berpengaruh yang punya jabatan berlapis.
Joko Driyono pernah menduduki posisi manajer klub Pelita Jaya yang kemudian dijual dan kini bernama Madura United FC.
Kala itu, klub yang didirikan Nirwan Dermawan Bakrie itu bernama Pelita Krakatau Steel.
Jejak kariernya semakin moncer ketika bergabung sebagai anggota PSSI.
Joko Driyono bahkan menjadi bos sepak bola yang memiliki jabatan berlapis.
Pada 2013, ia sempat menjabat sebagai CEO PT Liga Indonesia pada 2013.
Saat itu, ia pun rangkap jabatan juga sebagai sekjen PSSI.
Setelah itu, Joko Driyono pun masuk dalam bursa calon Ketua Umum PSSI.
Lalu, ketika Edy Rahmayadi mundur dari ketua umum PSSI, ia pun secara otomatis menjadi penggantinya.
Selain aktif di federasi, Joko Driyono pun tercatat sebagai pemilik saham terbesar Persija Jakarta yang dikuasai PT Jakarta Indonesia Hebat (JIH).