Jalan Bandung hingga Sumedang
EKSKLUSIF: Truk Besar Lewat Tiap 30 Detik di Jalan Raya Bandung-Cirebon di wilayah Cimalaka Sumedang
Jalanan di Kabupaten Sumedang, terutama Jalan Raya Bandung-Sumedang, merupakan jalanan yang biasa dilewati truk-truk pengangkut barang.
Penulis: Seli Andina Miranti | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Seli Andina Miranti
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - CUACA gerah terasa di Jalan Raya Bandung-Cirebon di wilayah Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Sabtu (9/2) siang. Padahal, langit mendung.
Cuaca panas tersebut makin terasa tak nyaman di tubuh saat bercampur dengan asap dari knalpot kendaraan yang berjajar di jalanan beraspal yang bergelombang.
Pukul 11.00, kendaraan berjajar di daerah Alun-alun Cimalaka. Arus lalu lintas memang sedikit padat, kendaraan tak dapat melaju kencang.
Sesekali kendaraan berhenti saat ada kendaraan yang keluar-masuk Pasar Cimalaka, tak jauh dari Alun-alun Cimalaka. Berhentinya kendaran menghasilkan antrean kendaraan yang tak terlalu panjang, kira-kira 10 hingga 15 meter.
Bila diperhatikan, sebagian kendaraan di sepanjang antrean tersebut adalah truk. Tak hanya satu, truk-truk tersebut cukup banyak. Antara satu truk dan truk lainnya hanya terhalang dua sampai tiga mobil angkutan orang, baik angkutan umum maupun mobil pribadi.
Truk yang berjajar pun tak hanya truk-truk kecil, mulai colt diesel double, truk fuso, truk tronton, hingga truk ekspedisi barang ikut terlihat di antrean kendaraan.
• EKSKLUSIF: Jalan Mulus Cuma 4 Bulan, Jalur Tomo-Sumedang Bopeng-bopeng Banyak yang Rusak
Beberapa truk, terutama jenis fuso, bagian atas bak belakangnya ditutup oleh terpal untuk menutupi pasir-pasir dan tanah yang diangkut.
Jalanan di Kabupaten Sumedang, terutama Jalan Raya Bandung-Sumedang, merupakan jalanan yang biasa dilewati truk-truk pengangkut barang.
Truk-truk yang melintas pun tak hanya truk asli Kabupaten Sumedang, tetapi juga truk-truk yang melintas dari daerah lain, terutama daerah Cirebon dan sekitarnya, yang menuju ke Bandung Raya.
Hal ini dibenarkan Entis Sumarna (48), warga Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, ketika ditemui Tribun Jabar di Alun-alun Cimalaka di hari yang sama. Menurutnya, sejak lama, Kabupaten Sumedang memang selalu dilewati truk. Tak hanya di siang hari, bahkan truk banyak melintas di malam hari.
"Truk mah banyak pisan lewat sini (Cimalaka), mulai dari truk pasir, truk angkutan yang lain juga banyak. Makanya jalan di sini (Jalan Raya Bandung-Cirebon) suka bergelombang da yang lewatnya berat-berat," ujar Entis.
• Pembunuhan di Sumedang, Seorang Pria Tewas di Masjid Diduga Dibacok saat Salat Isya
Tak hanya Entis, Eep Uepulloh (43) pun mengatakan hal yang sama. Eep mengatakan, saking banyaknya truk yang melintas, perbandingan jumlahnya dianggap sama dengan jumlah angkutan kota (angkot) yang beroperasi di Cimalaka.
Bahkan, kata Eep, warga yang tinggal dan biasa beraktivitas di pinggir jalan raya atau tak jauh dari jalan raya terbiasa merasakan tanah yang bergetar setiap truk berat melintas. Tak hanya itu, warga pun terbiasa menghirup asap hitam yang keluar dari knalpot truk yang melintas ke Cimalaka.
"Jumlahnya, ya, sudah tidak terhitung. Dalam sejam saja tidak tahu berapa banyak yang lewat. Banyak pokoknya. Apalagi kalau truk pasir yang lewat, tanah itu sampai bergetar. Sudah biasa kami mah da sering," ujar Eep.