DBD Renggut Nyawa Bocah 5 Tahun di Cimahi, Tak Tertolong Meski Sudah Dirawat di ICU
Penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD) merenggut nyawa seorang bocah warga Kampung Cigugur Tengah RT 04/08, Kelurahan Cigugur Tengah.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD) merenggut nyawa seorang bocah, Muhammad Riski Aditia (5), warga Kampung Cigugur Tengah RT 04/08, Kelurahan Cigugur Tengah, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi.
Bocah tersebut meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibabat, Kota Cimahi, pada Kamis (24/1/2019) karena saat tiba di rumah sakit trombositnya diketahui sudah menurun drastis.
Direktur RSUD Cibabat, Dr Trias Nugrahadi, mengatakan, saat pasien tiba di rumah sakit kondisinya sudah dalam keadaan kritis karena panas tubuhnya sudah enam hari, kemudian langsung mendapat perawatan intensif, sehingga kondisinya sempat membaik.
Nomor Punggung 7 di Skuat Persib Bandung Direbut Esteban Vizcarra, Begini Kata Atep https://t.co/0paRKtJ4ak via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) January 25, 2019
"Kemudian masuk ICU selama 24 jam dan kita sudah menangani dengan maksimal. Tapi karena kondisinya dalam keadaan berat akhirnya meninggal dunia," ujarnya saat ditemui di RSUD Cibabat, Kota Cimahi, Jumat (25/1/2019).
Menurut Trias, meninggalnya bocah tersebut karena trombositnya terus menurun drastis yang normalnya 150 ribu microliter menjadi 40 ribu microliter, bahkan trombosit terakhirnya hanya mencapai empat ribu microliter.
Akhirnya, lanjut Trias, Riski menghembuskan nafas terakhirnya pada Kamis sekitar pukul 10.00 WIB, kemudian langsung dibawa oleh orangtuanya untuk dimakamkan.
"Tapi hingga hari ini jumlah pasien yang dirawat terus menurun, hanya saja ada pasien yang datang dalam keadaan masa kritisnya pada hari keenam dan ke tujuh," katanya.
• ASN dari Berbagai Kota/Kabupaten di Jabar Lolos Tahap Akhir Seleksi Terbuka 14 Jabatan Pemprov Jabar
Ia mengatakan, saat ini jumlah pasien DBD yang mendapat perawatan intensif di RSUD Cibabat jumlahnya menjadi 60 orang dari jumlah asalnya 77 orang.
"Untuk yang meninggal saat dirawat disini baru satu orang. Mudah-mudahan tidak ada yang meninggal lagi, jadi kami menghimbau apabila sudah deman harus langsung datang ke rumah sakit," kata Trias.
Menurutnya, hal tersebut bisa menyelamatkan pasien dari bahanya penyakit DBD dan masyarakat juga dihimbau untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dengan cara menguras, menutup dan mengubur (3M).
• Berbahayanya Mengkonsumsi Nasi Sisa Kemarin, Ini Cara Terbaik Menyimpan Nasi Setelah Dimasak