Siswa dan Guru di SD Ini Tak Bisa Belajar Seperti Biasa, Gerbang Sekolah Dipalang Papan Kayu
Siswa dan guru tidak bisa beraktivitas. Pintu gerbang sekolah dan beberapa ruangan dipasangi kayu melintang oleh seorang pria bernama Marzon.
TRIBUNJABAR.ID, BANGKO - Tak seperti biasanya, para murid SDN 48/VI Desa Biuku Tanjung tak bisa belajar di ruang kelas.
Pasalnya, akses masuk ke SD tersebut diblokir oleh pemilik lahan.
Dilansir dari Tribunjambi.com, pemblokiran itu telah memasuki hari kedua, hingga siang ini belum dibuka.
Siswa dan guru tidak bisa beraktivitas. Pintu gerbang sekolah dan beberapa ruangan dipasangi kayu melintang oleh seorang pria bernama Marzon.
Kisah KSAD Bambang Soegeng Ditilang di Jogja, Polisi Kaget saat Lihat SIM-nya >> https://t.co/TCsAV5SHG5https://t.co/AKqu9WVn2Q via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) January 22, 2019
Dia mengaku sebagai pemilik lahan yang digunakan SDN 48/VI Desa Biuku Tanjung .
Dia mengaku tidak akan membuka segel sebelum permasalahan selesai.
Marzon menuturkan lahan yang digunakan untuk sekolah negeri tersebut merupakan miliknya.
Beberapa tahun silam ada perjanjian jika lahan tersebut akan dibayarkan dengan harga Rp 100 juta.
Namun, kala itu yang dibayangkan baru Rp 20 juta.
• Berniat Pergi ke Rumah Temannya untuk Bermalam, Nanda Tewas Dikeroyok
"Saya tidak akan buka sebelum ada kejelasan pasti," kata Marzon.
Perlu diketahui, pada Senin (22/1) pagi, aktivitas belajar mengajar di SD Negeri 48/VI Desa Biuku Tanjung terganggu.
Penyebabnya akses masuk ke sana, gapura masuk sekolah disegel warga yang mengaku sebagai pemilik lahan sekolah.
Ironisnya, pemblokiran dilakukan ketika proses belajar mengajar tengah berlangsung.
Ketika itu, Marzon memblokir beberapa ruangan di antaranya ruangan kelas, tak hanya itu, pintu gerbang sekolah juga ikut diblokir.
• Ini Penyebab Guru Bantu Daerah Terpencil di Kabupaten Cirebon Belum Digaji Selama Tahun 2018
