Banjir Mulai Surut, Tapi Warga Tetap Bertahan di Pengungsian, Mereka Takut

Banjir mulai surut, warga masih bertahan di pengungsian. Takut air tiba-tiba kembali tinggi.

Penulis: Mumu Mujahidin | Editor: taufik ismail
Tribun Jabar/Mumu Mujahidin
Suasana di pengungsian Gedung Inkanas Baleendah Kabupaten Bandung, Selasa (15/1/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mumu Mujahidin

TRIBUNJABAR.ID, BALEENDAH - Meski sudah surut 30 hingga 50 sentimeter, puluhan kepala keluarga korban banjir di Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang, Kabupaten Bandung masih memilih bertahan di posko pengungsian karena takut banjir kembali datang.

Menurut pantauan Tribun Jabar, banjir sudah mulai surut untuk di daerah rendah. Banjir surut hingga 50 sentimeter. Di daerah tinggi, banjir tampak sudah surut tapi masih menyisakan lumpur dan genangan air.

"Belum kembali pulang karena khawatir takutnya udah pulang terus banjir lagi jadi kami masih bertahan di sini. (Sisa) banjirnya juga belum dibersihkan," ujar Netty (39), seorang pengungsi asal RT 3/9, Kampung Jambatan Cigosol, Kecamatan Andir, Rabu (15/1/2019) siang di Inkanas.

Netty menambahkan, ia juga harus mengurus para pengungsi di Gedung Inkanas sehinggi tidak akan pulang sebelum para pengungsi kembali ke rumahnya masing-masing.

Menurut Netty, saat ini yang masih bertahan di pengungsian Gedung Inkanas terdapat 58 KK dengan 177 jiwa. Mereka berasal dari RW 6, 7, 8, 9, dan 10, Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah. Mereka telah berada di pengungsian sejak dua hari lalu.

"Walaupun dari kemarin cuaca cerah enggak ada hujan, tapi kami masih bertahan di sini karena takut ada banjir susulan," ujar Netty.

Para pengungsi di Gedung Inkanas Baleendah, Kabupaten Bandung, Selasa (15/1/2019).
Para pengungsi di Gedung Inkanas Baleendah, Kabupaten Bandung, Selasa (15/1/2019). (Tribun Jabar/Mumu Mujahidin)

Warga Andir lainnya, Teny Haryati (34), mengaku kesal dengan peristiwa banjir yang terjadi setiap tahun. Mengungsi ke Inkanas sudah menjadi agenda rutin bagi Teny dan para tetangganya itu.

"Sudah sering saya ke sini (ngungsi) hampir satu tahun tiga kali atau minimal satu tahun dua kali dan itu sudah rutin. Jenuhlah, kesel ingin segera punya tempat yang lebih aman tidak lagi mengalami banjir yang rutin terjadi," katanya di pengungsian.

Pengungsi Akibat Bencana Angin Puting Beliung Sudah Meninggalkan Posko Pengungsian

Kesal Kerap Kebanjiran, Warga Andir Baleendah Pasang Spanduk, Sindir dan Kritik Pemerintah

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved