Alex Kawilarang, Pengagas Kopassus Penumpas Para Pemberontak, Berani Tempeleng Soeharto
Jejak militer Alex Kawilarang sebagai perwira TNI AD pun menjadi sejarah. Mulai dari penumpas para pemberontak hingga pernah menempeleng Soeharto.
Penulis: Widia Lestari | Editor: taufik ismail
TRIBUNJABAR.ID - Di balik pasukan elite TNI AD Kopassus ada sosok yang menjadi penggagas idenya, satu di antaranya Alex Kawilarang.
Jejak militer Alex Kawilarang sebagai perwira TNI AD pun menjadi sejarah.
Mulai dari penumpas para pemberontak hingga pernah menempeleng Soeharto, yang saat itu menjadi bawahannya.
Alex Kawilarang berasal dari keluarga belatar belakang militer.
Sang ayah, Alexander Herman Hermanus Kawilarang merupakan seorang mayor KNIL untuk Belanda.
Kemudian, ia pun sepupu dari Daan Mogot, Direktur Akademi Militer Tangerang.
Saat muda Alex Kawilarang mulanya ikut pendidikan militer di Korps Pendidikan Perwira Cadangan KNIL.
Ia kemudian melanjutkan pendidikan di Akademi Militer Kerajaan.
Di sana, ia berteman satu kelas dengan TB Simatupang dan AH Nasution.
Sepak terjang Alex Kawilarang di dunia militer tak bisa diragukan lagi.
• Kepala BNPB Doni Monardo, Eks Danjen Kopassus & Pangdam Siliwangi, Ikut Bebaskan MV Sinar Kudus
Alex Kawilarang sempat ikut tempur melawan pasukan Jepang.
Saat itu, Alex Kawilarang menjadi tawanan dan mendapat siksaan.
Namun, pengalaman itu justru membuat Ales Kawilarang menjadi lebih kuat.
Dilansir Tribun Jabar dari Surya, ia bahkan pernah diultimatum pihak Belanda.
Namun, Alex Kawilarang tak mau menyerah. Ia malah menantang lebih baik mati daripada bertekuk lutut di hadapan pihak Belanda.
Selain melawan penjajah, Alex Kawilarang pun kerap berhasil menumpas para pemberontak.
Alex Kawilarang pernah memenangkan operasi untuk menumbangkan pemberontak militer Andi Azis di Sulawesi Selatan.
• Bandingkan Kopassus dengan Pasukan Khusus Amerika, Punya Ilmu Hantu yang Tak Ada Tandingannya
Tak berhenti di situ, Alex Kawilarang pun kembali menumpas pemberontakan RMS.
Pemberontakan RMS terjadi di kawasan Maluku.
Kariernya semakin moncer karena berhasil melumpuhkan gerombolan Karto Suwiryo.
Karto Suwiryo dikenal sebagai pemimpin dari Darul Islam.
Di antara berbagai operasi tempurnya yang berhasil, ada kekeliruan yang membuat Alex Kawilarang bertindak tak terduga.
Saat itu, ia merupakan atasan dari dari Letkol Soeharto yang bertanggung jawab atas kondisi keamanan di Makassar.
Ia pun menyampaikan laporan tersebut kepada Presiden Soekarno.
Kondisi aman yang dilaporkan justru sudah berbalik menjadi kekacauan.
Sambil menunjukkan radiogram, Presiden Soekarno mengabarkan kondisi di Makassar sudah diduduki pasukan Belanda.
Sementara itu, pasukan yang dipimpin Alex Kawilarang justru sudah mundur.
Mereka diketahui berada di Lapangan Udara Mandai.
Kabar tersebut membuat Alex Kawilarang geram karena bawahannya lalai.
Momen Alex Kawilarang menempeleng Soeharto ini dituangkan dalam buku Suharto and His Generals: Indonesian Military Politics 1957-1983 yang dikutip Surya.
Ia disebut memarahi sekaligus menempeleng Soeharto.
Saat ditegur Alex Kawilarang, Soeharto disebut hanya bisa menahan sakit.
Di sisi lain, walaupun sepak terjangnya melegenda hingga mencetuskan ide mendirikan Kopassus, jalan Alex Kawilarang di dunia militer tak berjalan mulus.
Ia disebut merasa tak puas terhadap kebijakan pemerintah pusat atas penanganan gerakan Perdjuangan Semesta (Permesta).
Permesta merupakan gerakan militer yang dideklarasikan pemipin sipil dan militer Indonesia bagian Timur, Letkol Ventje Sumual.
Gerekan Permesta ini disebut tak puas atas kebijakan pemerintah pusah karena otonomi daerah yang dinilai kurang.
Pusat gerakan Permesta berada di Makassar yang kemudian dipindahkan ke Manado.
Namun, gerakan Permesta ini berujung pada kehilangan kepercayaan dan dukungan dari masyarakat.
Adanya perseteruan ini, membuat Alex Kawilarang mengundurkan diri dari militer.
Ujungnya, nama Alex Kawilarang kerap dikaitkan terhadap gerakan Permesta.