Longsor di Sukabumi

Momen Pernikahan di Tengah Bencana Longsor, "Seharusnya Ini Momen Bahagia Tapi Jadi Momen Duka"

Di tengah bencana longsor Cisolok, Nenden Putri (20) dengan Giri Anggara (24) menikah. Tak ada pesta di tengah momen berduka.

Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin
Mempelai pria dan wanita berfoto bersama dalam pernikahan yang digelar di tengah lokasi bencana, di Kampung Cimapag, Cisolok, Sukabumi. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril Mukminin

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Keluarga Kokom (42) menggelar acara pernikahan putrinya secara sederhana di tengah duka warga yang masih mencari korban longsor di Kampung Cimapag, Desa Sinarresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jumat (4/1/2019) siang.

Acara pernikahan digelar siang hari setelah Salat Jumat.

Berbeda dengan acara pernikahan umumnya, keluarga Kokom memilih cara sederhana tanpa ada hiburan dan sebagainya.

Semula pernikahan putri pertama keluarga Kokom akan digelar pada beberapa hari lalu. Namun karena terjadi bencana longsor, maka pernikahan digeser lima hari setelah terjadi bencana longsor.

"Semula memang akan ada hiburan dan sebagainya tapi karena ada bencana maka kami gelar sederhana. Pernikahan ini sudah direncanakan dan undangan sudah disebar tapi kami menghormati tetangga kami yang berduka jadi kami gelar sederhana seperti ini," ujar Kokom.

Kokom mengatakan, hari ini ia menikahkan putri pertamanya Nenden Putri (20) dengan Giri Anggara (24) yang juga masih tetangganya.

Pernikahan Nenden Putri (20) dengan Giri Anggara (24) di Kampung Cimapag, Cisolok, Sukabumi.
Pernikahan Nenden Putri (20) dengan Giri Anggara (24) di Kampung Cimapag, Cisolok, Sukabumi. (Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin)

Suasana pesta pernikahan di rumah Kokom memang terdengar sepi. Tak ada musik atau hiburan yang sudah direncanakan sebelumnya.

Meski demikian, keluarga Kokom menghias rumah dengan tenda dan menyajikan makanan tradisional khas Kampung Cimapag.

"Seharusnya ini momen bahagia, tapi jadi momen berduka juga karena kakak dan istrinya ikut menjadi korban longsor," kata Kokom.

Rumah Kokom hanya berjarak sekitar 20 meter dari posko bencana dan lima puluh meter dari lokasi longsor.

Sang pengantin, Giri Anggara, mengaku hari ini ia merasa bahagia sekaligus berduka.

"Bahagianya saya hari ini menikah, sedihnya keluarga saya juga ada yang menjadi korban longsor," ujarnya.

Warga dan tim gabungan menunaikan Salat Jumat di tenda dekat lokasi longsor Kampung Garehong, Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jumat (4/1/2019).
Warga dan tim gabungan menunaikan Salat Jumat di tenda dekat lokasi longsor Kampung Garehong, Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jumat (4/1/2019). (Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin)

Di hari Jumat ini, warga dan anggota tim yang melakukan evakuasi menggelar Salat Jumat.

Salat Jumat digelar di tenda darurat yang didirikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved