Longsor di Cisolok
Fakta-fakta Longsor di Cisolok, Suara Bukit Longsor Dikira Motor dan Evakuasi Terhalang Warga
Fakta-fakta longsor yang mengubur Kampung Garehong menjelang malam pergantian tahun.
Penulis: taufik ismail | Editor: taufik ismail
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kepanikan melanda warga Kampung Garehong, Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Senin (31/12/2018) petang.
Bukit yang ada di perkampungan tiba-tiba longsor. Tanah, lumpur, batu, dan material lain menimbun puluhan rumah.
Banyak warga yang menjadi korban. Mereka saat itu tengah ada di dalam rumah karena gelap sebentar lagi datang.
Berikut fakta-fakta longsor yang mengubur Kampung Garehong:
1. Bayi tiga bulan jadi korban.
Hingga Selasa (1/1/2019) sore, tim gabungan berhasil mengevakuasi 16 korban tewas akibat longsor yang mengubur Kampung Garehong.
Di antara korban tersebut ada bayi yang berusia tiga bulan bernama Elan. Bayi tersebut ditemukan Senin malam dalam kondisi selamat.
Namun selang beberapa jam Elan menghembuskan napas terakhir.

2. Petugas masih mencari 19 orang.
Petugas tim gabungan masih mencari 19 orang warga Kampung Garehong yang diduga masih terkubur.
Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi saat diwawancara Kompas TV semalam mengatakan ketebalan lumpur atau material longsor sekitar tiga meter.
Hari ini, tim gabungan melanjutkan pencarian korban longsor di Kampung Garehong.

3. Terdengar gemuruh di atas bukit, korban selamat menyangka suara motor.
Sesaat sebelum kejadian, sejumlah saksi mendengar suara gemuruh dari atas bukit. Seorang warga yang selamat, Suherman, menyangka itu merupakan suara motor.
Namun saat dilihat, longsor telah menimbun rumah tetangganya. "Kejadiannya sekitar pukul 18.00," ujar Suherman.