Tahun Baru 2019

Saat Pergantian Tahun, Satu Kompi Brimob Bakal Jaga Pantai Selatan Garut

Pantai selatan Garut seperti Sayang Heulang, Santolo, hingga Rancabuaya diprediksi akan diserbu wisatawan pada pergantian tahun.

Penulis: Firman Wijaksana | Editor: Yongky Yulius
zoom-inlihat foto Saat Pergantian Tahun, Satu Kompi Brimob Bakal Jaga Pantai Selatan Garut
M. Syarif Abdusalam
Pantai Santolo di Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut.

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Wijaksana

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Pantai selatan Garut seperti Sayang Heulang, Santolo, hingga Rancabuaya diprediksi akan diserbu wisatawan pada pergantian tahun.

Polres Garut telah menyiapkan satu kompi Brimob untuk membantu pengamanan.

"Ada satu kompi (100 personel) Brimob yang kami kirim mulai hari ini (kemarin). Mereka akan membantu pengamanan selama libur akhir tahun," ujar Kapolres Garut, AKBP Budi Satria Wiguna di Mapolres Garut, Minggu (30/12.2018).

Pengiriman anggota Brimob, lanjutnya, sebagai antisipasi kerawanan.

Selain itu agar para pengunjung yang diprediksi bisa mencapai ribuan, merasa aman dengan keberadaan petugas.

"Bukannya negatif mengirim personil Brimob ke sana. Tapi buat kenyamanan pengunjung juga. Personil TNI juga kami kerahkan ditambah anggota polsek dan Satpolair," kata Budi Satria Wiguna.

Sungai Kapuas di Pontianak Tiba-tiba Meluap, Resort Pinggir Pantai Dihantam Gelombang Tinggi

Keberadaan petugas, diakui Budi, bukan hanya mengantisipasi kerawanan. Namun juga untuk menanggulangi bencana seperti kecelakaan laut.

Petugas akan berpatroli agar wisatawan bisa menjaga diri.

"Imbauan biar pengunjung tak berenang akan disampaikan. Apalagi wilayah selatan ombaknya memang besar," ucap Budi Satria Wiguna.

Selain di wilayah selatan, sejumlah objek wisata yang ada di perkotaan Garut juga akan dipantau.

Pihaknya bakal menertibkan aksi premanisme yang sering terjadi, terutama di wilayah Cipanas.

"Banyak keluhan dari wisatawan tiba-tiba mobil mereka dicuci, padahal tidak ada yang minta. Terus yang mandikan mobil minta upah sambil memaksa sampai Rp 25 ribu," katanya.

Ia berharap, aksi premanisme yang dialami warga untuk dilaporkan kepada kepolisian.

Selama libur akhir tahun, pihaknya membuka posko untuk membantu wisatawan.

"Mari kita jaga sama-sama wisata di Garut. Kalau ngeyel akan kami pidanakan. Soalnya sudah masuk pungli dan bisa masuk tipiring (tindak pidana ringan)," ucapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved