Badan Geologi Ungkap Penyebab Tsunami di Selat Sunda, Mutieven dan 64 Hektare Lereng Gunung Runtuh
Badan Geologi merilis penyebab tsunami di Selat Sunda. Mereka menyebutnya multieven.
Penulis: Theofilus Richard | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Theofilus Richard
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG – Setelah tsunami menerjang pantai barat Banten dan Lampung selatan pada Sabtu (22/12/2018), Badan Geologi meneliti penyebab tsunami tersebut.
Berdasarkan rilis yang diterima Tribun Jabar, Senin (24/12/2018), Badan Geologi telah menemukan penyebab tsunami.
Penyebab tsunami ditemukan setelah Badan Geologi menggabungkan data penelitian dari Kemenko Maritim, BMKG, BIG, BPPT, dan LIPI.
Dalam rilis disebut penyebab tsunami adalah terjadinya lengseran material vulkanik yang besar pada hari Sabtu.
Tsunami yang terjadi juga disebut sebagai bencana multieven, karena di saat yang sama terjadi gelombang tinggi, erupsi Gunung Anak Krakatau, dan longsor tebing kawah Gunung Anak Krakatau yang memicu tsunami.
Kejadian longsor lereng Gunung Anak Krakatau tercatat di sensor seismograf BMKG di Cigeulis Pandeglang (CGJI) pada pukul 21.03 WIB, juga beberapa sensor di Lampung (LWLI, BLSI), Banten (TNG/TNGI, SBJI), Jawa Barat (SKJI, CNJI, LEM).
• Tsunami di Selat Sunda Telah Tewaskan 373 Orang, Ini Video dan Foto Kerusakan yang Terjadi
• Momen-momen Haru Saat Aa Jimmy dan Istri Dimakamkan Berdampingan, Maut yang Memisahkan Mereka
Berdasarkan data dari BMKG, 4 tide gauge pada 22 Desember 2018 sekitar pukul 22.00 WIB, mencatat ada anomali permukaan air laut yang diyakini sebagai tsunami.
Hasil analisis BMKG berdasarkan rekaman seismik (seismogram) dari longsoran lereng Gunung Anak Krakatau, setara dengan kekuatan MLv 3.4, dengan episenter di Gunung Anak Krakatau.
Lepasnya material di lereng Gunung Anak Krakatau dalam jumlah banyak disebabkan adanya tremor aktivitas vulkanik dan curah hujan yang tinggi saat itu di sekitar Gunung Anak Krakatau.
Dalam rilis, Badan Geologi mencatat bukti-bukti yang mendukung bahwa longsoran di tubuh Gunung Krakatau adalah akibat erupsi Gunung Anak Krakatau.
Pertama, deformasi Gunung Anak Krakatau berdasarkan perbandingan citra satelit sebelum dan sesudah tsunami yang memperlihatkan 64 hektare lereng barat daya Gunung Anak Krakatau runtuh.
• Foto-foto Pernikahan Aa Jimmy dan Istrinya yang Tersimpan Rapi di Rumah Mereka
• Mengenal Sosok Dylan Sahara, Istri Ifan Seventeen yang Jadi Korban Tsunami, Kariernya Jempolan
Kedua, curah hujan tinggi pada perioda waktu yang berdekatan dengan tsunami.
Keitga, model inversi 4 tide gauge memperlihatkan bahwa sumber energi berasal dari selatan Gunung Anak Krakatau.
Keempat, argumen dalam riset BPPT dan Universitas Blaise Pascal, Perancis, yang dipublikasikan pada jurnal internasional memperkuat analisis Badan Geologi mengenai relasi antar longsoran material vulkanik dengan tsunami yang terjadi Sabtu malam.