Isak Tangis Warnai Prosesi Pemakaman Ita dan Rida, Dua Korban Tsunami Selat Sunda dari Jatinangor

Isak tangis mewarnai prosesi pemakaman dua korban yang meninggal dunia asal Desa Cipacing, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, akibat tsunami

Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: Ichsan
tribunjabar/hakim baihaqi
Pemakaman Ita dan Rida, dua korban yang meninggal dunia karena tsunami 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Isak tangis mewarnai prosesi pemakaman dua korban yang meninggal dunia asal Desa Cipacing, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, akibat tsunami di Selat Sunda, Provinsi Banten, Sabtu (24/12/2018).

Kedua korban yang tewas dalam musibah tersebut, yaitu Ita Puspitasari (27), warga Bumi Cipacing Permai RT 06/17, dan Rida (42), warga Perum Abdinegara.

Dari pantauan Tribun Jabar, ambulans yang membawa kedua jenazah tiba di Perumahan Bumi Cipacing Permai, Senin (24/12/2018) pukul 03.00 WIB. Selanjutnya jenazah dikebumikan di TPU Cibeusi, Desa Cibeusi, Kecamatan Jatinangor, Senin (24/12/2018) pagi.

Saat hendak diturunkan ke liang lahat, saudara dan kerabat kedua korban tak henti-hentinya mengeluarkan air mata. Mereka pun melafalkan doa.

Breaking News, Dago Atas Bandung Macet Parah, Kalau Belum Sampai Dago Sebaiknya Balik Kanan

Terlihat putra Rida (42), berulang kali mengucapkan rasa kehilangan yang begitu mendalam, hingga terisak sampai pada akhir prosesi pemakaman.

"Mama orang baik, mama orang baik," ujar putra Rida.

Selain keduanya, musibah itu menghilangkan nyawa dua orang warga Kecamatan Jatinangor, yakni Feni (30), warga Bumi Cipacing Permai RT 03/17, Fico (4) warga Bumi Cipacing Permai RT 03/17.

Jenazah Fico dan Feni, diketahui dikebumikan di satu pemakaman di Kota Cimahi.

Sementara korban luka-luka telah tiba di Bumi Cipacing Permai menggunakan bus. Korban luka antara lain menderita luka robek, lebam, dan patah tulang.

Keluarga korban, Lusiana Yahmudin (30), mengatakan, pada Sabtu (22/12/2018) pukul 02.00 WIB, 19 orang keluarga besar Nanang Suherman (58) dari Bumi Cipacing Permai, berangkat menuju Pantai Carita Banten, bersama keluarga besar dari Tasikmalaya dan Subang.

"Saya diajak, tetapi saya tidak bisa karena suami saya anggota Polri sedang menjaga, jadi gak enak kalau ditinggalkan," kata Lusiana di Aula Gedung Serbaguna Bumi Cipacing Permai, Senin (24/12/2018).

Lusiana mengatakan, kabar duka itu diterima pada Minggu (23/12/2018) pagi, oleh seorang anggota keluarga lainnya.

"Posisi saya saat itu ada di Sukabumi, saya langsung buru - buru datang ke sini, untuk memastikan, ternyata benar," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved